Slide 1 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 2 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 3 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 4 Title Here

Your Description Here..................................

Slide 5 Title Here

Your Description Here..................................

DINASTI ABBASIYAH

6:18 PM |

A. Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah
Abbasiyah, nama dinasti kekhalifahan yang berkuasa mulai 749 hingga 1258 (132 H-656 H) ini diambil dari nenek moyangnya al-Abbas bin ‘Abdul Mutalib bin Hasyim, paman Rasulullah.[3] Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abu al-‘Abbas al-Saffah dan sekaligus sebagai khalifah pertama. Al-Saffah artinya sang penumpah darah. Menurut Prof. Dr. Hamka, Abu al-Abbas al-Saffah dikenal sebagi orang yang masyhur karena kedermawanannya, kuat ingatannya, keras hati, tapi sangat besar dendamnya kepada Bani Umayyah. Sehingga dengan tidak mengenal belas kasihan dibunuhnya keturunan-keturunan Bani Umayyah itu.[4]
Munculnya Dinasti Abbasiyah sering dihubungkan dengan kejatuhan Dinasti Umayyah.[5] Dalam satu hal terdapat perbedaan yang sangat mendasar: Dinasti Umayyah terdiri atas orang Arab, sementara Dinasti Abbasiyah lebih bersifat internasional. Dinasti Abbasiyah merupakan kerajaan orang Islam baru, tempat orang Arab hanya menjadi salah satu unsur dari berbagai bangsa yang membentuk kerajaan itu.[6]
Oleh karena itu, penggantian Umayyah oleh Abbasiyah ini lebih dari sekedar penggantian dinasti, ia merupakan revolusi dalam sejarah Islam, suatu titik balik yang sama pentingnya dengan revolusi Prancis dan revolusi Rusia di dalam sejarah Barat.[7]
Ketika berhasil merebut kekuasaan, orang Abbasiyah mengklaim dirinya sebagai pengusung konsep sejati kekhalifahan, yaitu gagasan negara teokrasi, yang menggantikan pemerintahan sekuler (mulk) Dinasti Umayyah.[8]
Kekuasaan dinasti Abbasiyah berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, yaitu selama lima abad. Selama dinasti ini berkuasa pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial dan budaya. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik itu, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbasiyah menjadi lima periode:
1. Periode pertama (132 H/750 M – 232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama.
2. Periode kedua (232 H/847 M - 334 H/945 M), disebut masa pengaruh Turki pertama.
3. Periode ketiga (334 H/945 M – 447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti Buwaih dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua.
4. Periode keempat (447 H/1055 M – 590 H/1194 M), masa kekuasaan dinasti Bani Seljuk dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah, biasanya disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua.
5. Periode kelima (590 H/1194 M – 656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif disekitar kota Bagdad.[9]
Pada mulanya Ibu kota negara adalah Al-Hasyimiyah, dekat Kufah. Namun untuk lebih memantapkan dan menjaga stabilitas negara yang baru berdiri itu, al-Manshur memindahkan ibu kota negara ke kota yang baru dibangunnya, Bagdad, dekat bekas ibu kota Persia, Ctesipon, tahun 762 M. Dengan demikian pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah berada ditengah-tengah bangsa Persia.[10]
Dinasti Abbasiyah, seperti halnya dinasti lain dalam sejarah Islam, mencapai masa kejayaan politik dan intelektual mereka segera setelah didirikan. Kekhalifahan Bagdad yang didirikan oleh Al-Saffah dan al-Manshur mencapai masa keemasannya antara masa khalifah ketiga, al-Mahdi, dan khalifah kesembilan, al-Watsiq dan lebih khusus pada masa khalifah Harun al-Rasyid dan anaknya, al-Ma’mun.


B. Pemerintahan Dinasti Abbasiyah
Dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah kepala negara adalah khalifah, yang setidaknya dalam teori memegang semua kekuasaan. Ia dapat melimpahkan otoritas sipilnya kepada seorang wazir, otoritas pengadilan kepada seorang hakim (qadhi), dan otoritas militer kepada seorang jenderal (amir), namun khalifah tetap menjadi pengambil keputusan akhir dalam semua urusan pemerintahan pemerintahan. Dalam melaksanakan fungsi dan tugas pemerintahannya khalifah Bagdad mengikuti pola administrasi Persia. Penolakan masyarakat terhadap pemerintahan sekuler Umayyah dimanfaatkan Abbasiyah dengan menampilkan diri sebagai pemerintahan imamah, yang menekankan karakteristik dan kewibawaan religius.[11]
Pergantian kepemimpinan secara turun-temurun seperti yang dilakukan pada masa Umayyah juga diikuti oleh Dinasti Abbasiyah, beserta dampak buruknya. Khalifah yang sedang berkuasa akan menunjuk penggantinya seorang anak, atau saudaranya yang ia pandang cakap atau menurutnya paling tepat. Khalifah dibantu oleh pejabat rumah tangga istana (hajib) yang bertugas memperkenalkan utusan dan pejabat yang akan mengunjungi khalifah. Ada juga seorang eksekutor yang menjadi tokoh penting istana yang bertugas di bawah tanah istana, yakni tempat penyiksaan.[12]
Pendapatan negara pada masa Dinasti Abbasiyah bersumber dari pajak sebagai sumber utama, kemudian zakat yang dibebankan atas tanah produktif, hewan ternak, emas dan perak, barang dagangan, dan harta milik lainnya yang mampu berkembang baik secara alami maupun setelah diusahakan.[13]
Ada beberapa biro dalam pemerintahan Abbasiyah; biro pajak, biro pengawas, dewan korespondensi atau biro arsip yang menangani semua surat-surat resmi, dokumen politik serta instruksi dan ketetapan khalifah, dewan penyelidik keluhan atau semacam pengadilan tingkat banding/pengadilan tinggi, departemen kepolisian dan pos.[14]
Kekuatan militer Dinasti Abbasiyah terdiri atas pasukan infanteri (harbiyah) yang bersenjatakan tombak, pedang dan perisai, pasukan panah (ramiyah) dan pasukan kavaleri (fursan) yang mengenakan pelindung kepala dan dada serta bersenjatakan tombak panjang dan kapak.


C. Masa Kejayaan Peradaban Dinasti Abbasiyah
Peradaban dan kebudayaan Islam tumbuh dan berkembang bahkan mencapai kejayaannya pada masa Abbasiyah. Hal tersebut dikarenakan Dinasti Abbasiyah lebih menekankan pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada perluasan wilayah.[15]
Abad X Masehi disebut abad pembangunan daulah islamiyah di mana Dunia Islam, mulai Cordova di Spanyol sampai ke Multan di Pakistan mengalami pembangunan di segala bidang, terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Dunia Islam pada waktu itu dalam keadaan maju, jaya, makmur; sebaliknya dunia Barat masih dalam keadaan gelap gulita, bodoh dan primitif. Dunia Islam telah sibuk mengadakan penyelidikan di laboratorium dan observatorium; dunia barat masih asyik dengan jampi-jampi dan dewa-dewa. Hal ini disebabkan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad telah menimbulkan dorongan untuk menumbuhkan suatu kebudayaan baru yaitu kebudayaan Islam.[16]


1. Kehidupan Masyarakat Pada Masa Dinasti Abbasiyah
Sistem kesukuan primitif yang menjadi pola organisasi sosial Arab paling mendasar runtuh pada masa Dinasti Abbasiyah, yang didirikan dari berbagai unsur asing. Bahkan dalam persoalan memilih istri dan ibu untuk anak-anak mereka, para khalifah tidak menjadikan darah keturunan Arab sebagai patokan.[17]
Pada masa awal Dinasti Abbasiyah, kaum wanita cenderung menikmati tingkat kebebasan yang sama dengan kaum wanita pada masa Dinasti Umayyah. Pada masa itu banyak perempuan yang berhasil mengukir prestasi dan berpengaruh di pemerintahan.[18]
Pada masa ini, busana laki-laki memiliki corak yang beragam dengan model terbatas. Penutup kepala yang biasa dipakai adalah qalansuwah[19], celana panjang yang lebar (sarawil) dari Persia, kemeja, rompi dan jaket (qufthan), dengan jubah luar (‘aba’ atau jubbah), melengkapi lemari pakian laki-laki.[20]
Perabotan rumah yang paling umum adalah diwan[21]. Karpet buatan tangan dipakai untuk menutupi lantai. Makanan disajikan pada nampan lebar dari perunggu. Dirumah-rumah orang berada nampan-nampan itu terbuat dari perak. Nasi mereka anggap sebagai makan beracun dan menggantinya dengan menu-menu dari negeri berperadaban tinggi seperti daging rebus beraroma dan manisan. Mereka menggunakan roti tipis sebagai alat tulis. Ayam peliharaan mereka diberi makan berupa kenari, kacang almond dan susu. Pada musim panas rumah-rumah mereka didinginkan dengan es.[22]
Masyarakat kelas atas yang berada dibawah kelas aristokrat terdiri atas penulis sastra, orang terpelajar, seniman, pengusaha, pengrajin, dan pekerja profesional. Sementara masyarakat kelas bawah membentuk mayoritas penduduk negara yang terdiri atas petani, pengembala, dan penduduk sipil yang berstatus sebagai dzimmi.
Kekuasaan kerajaan yang luas dan tingkat peradaban yang tinggi dicapai dengan melibatkan jaringan perdagangan internasional yang luas. Para pedagang yang awalnya orang Kristen, Yahudi dan pengikut Zoroaster kemudian digantikan oleh orang-orang Arab Islam, sehingga pelabuhan-pelabuhan seperti Baghdad, Bashrah, Siraf, dan Iskandariyah segera berkembang menjadi pusat perdagangan laut dan darat yang aktif. Tingkat perdagangan seperti itu dicapai dengan dukungan pengembangan industri rumah tangga dan pertanian yang maju. Industri kerajinan tangan menjamur di berbagai pelosok kerajaan, seperti industri karpet, sutera, kapas, kain wol, satin dan brokat, sofa, serta perlengkapan dapur dan rumah tangga lainnya. Industri penting yang perlu dicatat adalah pembuatan kertas tulis, yang diperkenalkan pada pertengahan abad ke-8 dari Cina ke Samarkand. Seni mengolah perhiasan juga mengalami kejayaannya; mutiara, safir, rubi, emerald, permata, zamrud, dan onyx (semacam batu akik). Perhiasan itu banyak digunakan untuk aksesoris penghias kepala, sepatu dan lain-lain.[23]


2. Kebangkitan Intelektual
Gerakan membangun ilmu secara besar-besaran dirintis oleh khalifah Ja’far al-Manshur, setelah ia mendirikan kota Bagdad (144 H/762 M) dan menjadikannya sebagai ibukota negara.[24] Ia menarik banyak ulama dan para ahli dari berbagai daerah untuk datang dan tinggal di Bagdad. Ia merangsang usaha pembukuan ilmu agama, seperti fiqih, tafsir, tauhid, hadits, atau ilmu lain seperti bahasa dan ilmu sejarah. Akan tetapi yang lebih mendapat perhatian adalah penerjemahan buku ilmu yang dari luar.
Pada masa itu hidup para filsuf, pujangga, ahli baca al-Qur’an, dan para ulama di bidang agama. Didirikan perpustakaan yang diberi nama Baitul Hikmah, didalamnya orang dapat membaca, menulis, dan berdiskusi.[25] Berkembanglah ilmu pengetahuan agama seperti ilmu al-Qur’an, qira’at, hadits, fiqih, ilmu kalam, bahasa dan sastra. Empat madzhab fiqih tumbuh dan berkembang pada masa Dinasti Abbasiyah. Imam Abu Hanifah (meninggal di Bagdad tahun 150 H/667 M) adalah pendiri Madzhab Hanafi. Imam Malik bin Anas banyak menulis hadits dan pendiri madzhab Maliki (wafat di Madinah tahun 179 H/795 M). Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i (wafat di Mesir tahun 204 H/819 M) adalah pendiri Madzhab Syafi’i. Ahmad bin Hanbal pendiri madzhab Hanbali (wafat tahun 241 H/855 M). Di samping itu berkembang pula ilmu filsafat, logika, metafisika, matematika, ilmu alam, geografi, aljabar, aritmatika, astronomi, musik, kedokteran, dan kimia.[26]
Dinasti Abbasiyah dengan pusatnya di Bagdad sangat maju sebagai pusat kota peradaban dan pusat ilmu pengetahuan. Beberapa kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dapat disebutkan sebagai berikut:


a. Perkembangan Bidang Ilmu Naqli
Ilmu naqli adalah ilmu yang bersumber dari naqli (al-Qur’an dan Hadits), yaitu ilmu yang berhubungan dengan agama Islam. Ilmu ini mulai disusun perumusannya pada sekitar 200 tahun setelah hijrah Nabi sehingga menjadi ilmu yang kita kenal sekarang,[27] antara lain ulumul qur’an, ilmu tafsir, hadis, ilmu kalam, bahasa, dan fiqih.[28]
1) Ilmu Fiqh:
Pada masa Abbasiyah lahir para tokoh Fuqoha (ahli Fiqih) pendiri madzhab, antara lain:
a) Imam Abu Hanifah (700-767 M)
b) Imam Malik (713-795 M)
c) Imam Syafi’i (767-820 M)
d) Imam Ahmad bin Hanbal (780-855 M)
2) Ilmu Tafsir. Dari tafsir yang ada cera penafsirannya ada dua macam:
§ Tafsir bi al-ma’tsur, yaitu menafsirkan al-Qur’an dengan hadits Nabi. Mufassir masyhur golongan ini pada masa Abbasiyah antara lain
1) Ibn Jarir at-Thabary dengan tafsirnya sebanyak 30 juz
2) Ibn Athiyah al-Andalusy (Abu Muhammad bin Athiyah)
3) al-Suda yang mendasarkan penafsirannya pada Ibn Abbas, Ibn Mas’ud, dan para sahabat lainnya.
§ tafsir bi al-ra’yi, yaitu menafsirkan al-Qur’an dengan menggunakan akal dengan memperluas pemahaman yang terkandung didalamnya. Mufassir masyhur golongan ini pada masa Abbasiyah antara lain:
a) Abu Bakar Asma (mu’tazilah),
b) Abu Muslim Muhammad bin Nashr al-Isfahany (mu’tazilah) dengan kitab tafsirnya 14 jilid.
3) Ilmu Hadits.
Hadits adalah sumber hukum Islam yang kedua setelah al-Qur’an. Diantara para ahli hadits pada masa dinasti Abbasiyah adalah
a) Imam Bukhari (194-256 H), karyanya Shahih al-Bukhari
b) Imam Muslim (w. 261 H), karyanya Shahih Muslim
c) Ibnu Majah, Karyanya Sunan Ibnu Majah
d) Abu Dawud, Karyanya Sunan Abu Dawud
e) Imam an-Nasa’i, Karyanya Sunan An-Nasa’i
f) Imam Baihaqi
4) Ilmu Kalam
Kajian para ahli ilmu kalam (teologi) adalah mengenai dosa, pahala, surga neraka, serta perdebatan mengenai ketuhanan atau tauhid, menghasilkan suatu ilmu yaitu ilmu kalam atau teologi. Diantara tokoh ilmu kalam adalah
a) Imam Abu Hasan al-Asy’ari dan Imam Abu Manshur al-Maturidi, tokoh Asy’ariyah.
b) Washil bin Atha, Abu Huzail al-allaf, tokoh Mu’tazilah.
c) Al-Juba’i
5) Ilmu Bahasa
Ilmu-ilmu bahasa yang berkembang pada masa Dinasti Abbasiyah adalah ilmu nahwu, ilmu sharaf, ilmu bayan, ilmu badi’, dan arudl. Bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa ilmu pengetahuan, disamping sebagai alat komunikasi antar bangsa.
Diantara para ahli ilmu bahasa adalah:
a) Imam Sibawaih (w. 183 H), karyanya terdiri dari 2 jilid setebal 1.000 halaman.
b) Al-Kisa’i
c) Abu Zakaria Al-Farra (w. 208 H). Kitab Nahwunya terdiri dari 6.000 halaman lebih.


b. Perkembangan Bidang Ilmu Aqli
Ilmu-ilmu umum masuk ke dalam Islam melalui terjemahan dari bahasa Yunani dan Persia ke dalam bahasa Arab, di samping bahasa India.[29] Pada tahun 856 M khalifah al-Mutawakkil mendirikan Sekolah Tinggi Terjemah di Bagdad yang dilengkapi dengan museum buku-buku.[30]
Gerakan penerjemahan berlangsung dalam tiga fase.
1. Fase pertama pada masa khalifah al-Manshur hingga Harun al-Rasyid, pada fase ini banyak diterjemahkan karya-karya dalam bidang astronomi dan mantiq.
2. Fase kedua berlangsung mulai masa khalifah al-Ma’mun hingga tahun 300 H, buku-buku yang banyak diterjemahkan adalah dalam bidang filsafat dan kedokteran.
3. Fase ketiga berlangsung setelah tahun 300 H, terutama setelah adanya pembuatan kertas. Selanjutnya bidang ilmu yang diterjemahkan semakin meluas.[31]
Dengan kegiatan penerjemahan itu, sebagian karangan Aristoteles, Plato, Galen, serta karangan dalam ilmu kedokteran lainnya dan juga karangan mengenai ilmu pengetahuan Yunani lainnya dapat dibaca oleh alim ulama Islam.
Bertolak dari buku yang diterjemahkan itu para ahli dikalangan kaum muslimin mengembangkan penelitian dan pemikiran mereka, menguasai semua ilmu dan pemikiran filsafat yang pernah berkembang masa itu serta malakukan penelitian secara empiris dengan mengadakan eksperimen serta mengembangkan pemikiran spekulatif dalam batas-batas yang tidak bertentangan dengan kebenaran wahyu. Semenjak itu dimulailah pembentukan ilmu-ilmu Islam di bidang aqli, yang sering disebut Abad Keemasan yang berlangsung antara 900-1100 Masehi.[32]
Dalam bidang ilmu aqli antara lain berkembang berbagai kajian dalam bidang filsafat, logika, metafisika, ilmu alam, geometri, aljabar, aritmatika, astronomi, musik, kedokteran, kimia, sejarah dan sastra.
1) Filsafat
Kajian filsafat di kalangan umat Islam mencapai puncaknya pada masa Dinasti Abbasiyah, di antaranya dengan penerjemahan filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab. Para Filsuf Islam antara lain:
a) Abu Ishaq Al-Kindi (809-873 M). Karyanya lebih dari 231 judul.
b) Abu Nashr Al-Farabi (961 M). Karyanya lebih dari 12 buah buku. Ia memperoleh gelar al-Mu’allimuts Tsani (the second teacher), yaitu guru kedua, sedang guru pertama dalam bidang filsafat adalah Aristoteles.
c) Ibnu Sina, terkenal dengan Avicenna (980-1037 M). Ia seorang filsuf yang menghidupkan kembali filsafat Yunani aliran Aristoteles dan Plato. Selain filsuf Avicenna juga seorang dokter istana kenamaan. Diantara bukunya yang terkenal adalah Asy-Syifa, dan Al-Qanun fi Ath-Thib (Canon of Medicine).
d) Al-Ghazali (1058-1111 M). Al-Ghazali mendapat julukan Al-Hujjatul Islam, karyanya antara lain: Maqasid al-Falasifah, Al-Munkid Minadh Dhalal, Tahafut Al- Falasifah, dan Ihya Ulumuddin.
e) Ibnu Rusyd di Barat terkenal denga Averros (1126-1198 M). Ia seorang filsuf, dokter dan ulama. Karyanya antara lain: Mabadi al-Falasifah, Al-Kuliah fi Ath-Thib, dan Bidayah al-Mujtahid.
2) Ilmu Kedokteran
Pada Masa Abbasiyah Ilmu kedokteran berkembang pesat, rumah sakit dan sekolah kedokteran banyak didirikan. Diantara ahli kedokteran ternama adalah
a) Abu Zakariya Yahya bin Mesuwaih (w. 242 H), seorang ahli farmasi di rumah sakit Jundishapur Iran.
b) Abu Bakar Ar-Razi (Rhazez) (864-932 M) dikenal sebagai “Ghalien Arab”.
c) Ibnu Sina (Avicenna), karyanya yang terkenal adalah Al-Qanun fi Ath-Thibtentang teori dan praktik ilmu kedokteran serta membahas pengaruh obat-obatan, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa, Canon of Medicine.
d) Ar-Razi, adalah tokok pertama yang membedakan antara penyakit cacar dengan measles, Ar-Razi adalah penulis buku tentang kedokteran anak.
3) Matematika
Terjemahan dari buku-buku asing ke dalam bahasa Arab, menghasilkan karya dalam bidang matematika. Di antara ahli matematika Islam yang terkenal adalah Al-Khawarizmi, ia adalah pengarang kitab Al-Jabar wal Muqabalah (ilmu hitung), dan penemu angka nol.
Sedangkan angka latin: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0 disebut angka Arab karena diambil dari Arab. Sebelumnya dikenal angka Romawi I, II, II, IV, V dan seterusnya.
Tokoh lain adalah Abu Al-Wafa Muhammad bin Muhammad bin Ismail bin Al-Abbas (940-998) terkenal sebagai ahli ilmu matematika.
4) Farmasi
Diantara ahli farmasi pada masa dinasti Abbasiyah adalah Ibnu Baithar, karyanya yang terkenal adalah Al-Mughni (berisi tentang obat-obatan), Jami Al-Mufradat Al-Adawiyah (berisi tentang obat-obatan dan makanan bergizi).
5) Ilmu Astronomi
Kaum muslimin mengkaji dan menganalisis berbagai aliran ilmu astronomi dari berbagai bangsa seperti Yunani, India, Persia, Kaldan, dan ilmu Falak Jahiliyah. Diantara ahli astronomi Islam adalah:
a) Abu Manshur Al-Falaki (w. 272 H). Karyanya yang terkenal adalah Isbat Al-Ulum dan Hayat Al-Falak.
b) Jabir Al-Batani (w. 319 H). Ia adalah pencipta teropong bintang pertama. Karyanya yang terkenal adalah kitab Ma’rifat Mathiil Buruj Baina Arbai Al-Falak.
c) Raihan Al-Bairuni (w. 440 H). Karyanya adalah At-Tafhim li Awal As-Sina At-Tanjim.
6) Geografi
Dalam bidang geografi umat Islam sangat maju, karena sejak semula bangsa Arab merupakan bangsa pedagang yang biasa menempuh jarak jauh untuk berniaga. Di antara wilayah pengembaraan umat adalah umat Islam mengembara ke Cina dan Indonesia pada masa-masa awal kemunculan Islam. Di antara tokoh ahli geografi yang terkenal adalah
a) Abul Hasan Al-Mas’udi (w. 345 H/956 M), seorang penjelajah yang mengadakan perjalanan sampai Persia, India, Srilanka, Cina, dan penulis bukuMuruj Az-Zahab wa Ma’adin Al-Jawahir.
b) Ibnu Khurdazabah (820-913 M) berasal dari Persia yang dianggap sebagai ahli geografi Islam tertua.di antara karyanya adalah Masalik wa Al-Mamalik, tentang data-data penting mengenai sistem pemerintahan dan peraturan keuangan.
c) Ahmad El-Ya’kubi, penjelajah yang pernah mengadakan perjalanan sampai ke Armenia, Iran, India, Mesir, Maghribi, dan menulis buku Al-Buldan.
d) Abu Muhammad Al-Hasan Al-Hamdani (w. 334 H/946 M), karyanya berjudulSifatu Jazirah Al-Arab.
7) Sejarah
Masa dinasti Abbasiyah banyak muncul tokoh-tokoh sejarah, beberapa tokoh sejarah antara lain:
Ahmad bin Ya’kubi (w. 895 M) karyanya adalah Al-Buldan (negeri-negeri) dan At-Tarikh (sejarah).
8) Sastra
Dalam bidang sastra, Bagdad merupakan kota pusat seniman dan sastrawan. Para tokoh sastra antara lain:
a) Abu Nuwas, salah seorang penyair terkenal dengan karya cerita humornya.
b) An-Nasyasi, penulis buku Alfu Lailah wa Lailah (the Arabian Night), adalah buku cerita Seribu Satu Malam yang sangat terkenal dan diterjemahkan ke dalam hampir seluruh bahasa dunia.


D. Sebab-Sebab Kemunduran Dinasti Abbasiyah
Sebagaimana terlihat dalam periodeisasi khilafah Abbasiyah, masa kemunduran dimulai sejak periode kedua. Namun demikian, faktor-faktor penyebab kemunduran itu tidak datang secara tiba-tiba. Benih-benihnya sudah terlihat pada periode pertama, hanya karena khilafah pada periode ini sangat kuat, benih-benih itu tidak sempat berkembang. Dalam sejarah kekuasaan Bani Abbas terlihat bahwa para khilafah kuat, para menteri cenderung berperan sebagai kepala pegawai sipil, tetapi jika khilafah lemah, mereka akan berkuasa mengatur roda pemerintahan.
Menurut W. Montgomery Watt, bahwa beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran pada masa daulah Abbasiyah adalah sebagai berikut:
1. Luasnya wilayah kekuasaan daulah Abbasiyah, sementara komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukan. Bersamaan dengan itu, tingkat saling percaya di kalangan para penguasa dan pelaksana pemerintah sangat rendah.
2. Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata, ketergantungan khalifah kepada mereka sangat tinggi.
3. Keuangan negara sangat sulit karena biaya yang dikeluarkan untuk tentara bayaran sangat besar. Pada saat kekuatan militer menurun, khalifah tidak sanggup memaksa pengiriman pajak ke Bagdad.[33]
Sedangkan menurut Dr. Badri Yatim, M.A., di antara hal yang menyebabkan kemunduran daulah Bani Abbasiyah adalah sebagai berikut:
1. Persaingan Antar Bangsa
Khilafah Abbasiyah yang didirikan Bani Abbas bersekutu dengan orang-orang Persia. Persekutuan dilatarbelakangi persamaan nasib semasa kekuasaan Bani Umayyah. Keduanya sama-sama tertindas. Setelah abbasiyah berdiri, persekutuan tetap dipertahankan. Pada masa ini persaingan antar bangsa memicu untuk saling berkuasa. Kecenderungan masing-masing bangsa untuk mendominasi kekuasaan sudah dirasakan sejak awal khalifah Abbasiyah berdiri.
2. Kemerosotan Ekonomi
Khilafah Abbasiyah mengalami kemunduran ekonomi bersamaan dengan kemunduran di bidang politik. Pada periode pertama, pemerintahan Abbasiyah merupakan pemerintahan yang kaya. Dan yang masuk lebih besar daripada pengeluaran, sehingga baitul mal penuh dengan harta. Setelah khilafah mengalami periode kemunduran, negara mengalami defisit anggaran, dengan demikian terjadi kemerosotan ekonomi.
3. Konflik Keagamaan
Konflik keagamaan yang muncul menjadi isu sentra pada masa khilafah Abbasiyah, sehingga mangakibatkan perpecahan. Berbagai aliran keagamaan seperti Mu’tazilah, Syi’ah, Ahlussunnah, dan kelompok-kelompok lainnya menjadikan pemerintahan Abbasiyah mengalami kesulitan untuk mempersatukan berbagai faham keagamaan yang ada.
4. Ancaman dari luar
Selain yang disebutkan daiatas, ada pula faktor-faktor eksternal yang menyebabkan kemunduran dinasti Abasiyah lemah dan hancur.
Pertama, Perang Salib yang berlangsung beberapa gelombang menelan banyak korban. Konsentrasi dan perhatian pemerintah Abbasiyah terpecah belah untuk menghadapi tentara salibsehingga memunculkan kelemahan-kelemahan.
Kedua, serangan tentara Mongol ke wilayah kekuasaan Islam menyebabkan kekuatan Islam menjadi lemah, apalagi serangan Hulagu Khan dengan pasukan Mongol yang biadab menyebabkan kekuatan Abbasiyah menjadi lemah dan akhirnya menyerah kepada kekuatan Mongol.[34]
Read More

bacaan Surat Adh-Dhuha lengkap dengan terjemahan dan Latinnya

6:04 PM |

bacaan Surat Adh-Dhuha lengkap dengan terjemahan dan Latinnya



Audzubillahi minasyaitan nirrajim
Bismillahirrahmanirrahiim

1. Wadhdhuhaa
2. Wallayli idzaa sajaa
3. Maa wadda'aka rabbuka wamaa qalaa
4. Walal-aakhiratu khayrul laka mina l-uulaa
5. Walasawfa yu'thiika rabbuka fatardaa
6. Alam yajidka yatiiman faaawaa
7. Wawajadaka daallan fahadaa
8. Wawajadaka 'aa-ilan fa-aghnaa
9. Fa-ammaa lyatiima falaa taqhar
10. Wa-ammaa ssaa-ila falaa tanhar
11. Wa-ammaa bini'mati rabbika fahaddits

Artinya :

Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik,”
2. dan demi malam apabila telah sunyi (gelap),”
3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci” kepadamu.
4. Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas.
6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu ?”
7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.”
8. “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.”
9. “Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.”
10. “Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.”
11. “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.”
Read More

doa doa

6:02 PM |

1. Do'a Sebelum Belajar dan Menghapal
"Ya Allah, aku memohon kepadamu pemahaman para nabi dan kekuatan hapalan para rasul dan malaikat muqarrabin. Ya Allah keluarkan kami dari kegelapan waham, dan muliakanlah kami dengan cahaya pemahaman, bukakanlah bagi kami dengan mengetahui ilmu, perbaiki akhlak kami dengan kebijaksanaan, bukakan bagi kami pintu-pintu kedermawananmu dan khazanah kasih-sayang-Mu, wahai dzat yang paling penyayang di antara para penyayang. Ya Allah jadikanlah lidah-lidah kami menjadi ramai dengan menyebut-Mu, dan hati kami dengan rasa takut kepada-Mu dan batin kami dengan ketaatan kedapa-Mu. Sesungguhnya engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu dan cukuplah bagi kami Allah sebaik-baiknya pengurus"

2. Do'a Ketika Selesai Belajar dan Menghapal
"Ya Allah, aku titipkan kepada-Mu apa yang telah aku baca dan aku hapalkan juga aku pelajari, maka kembalikanlah kepadaku ketika aku membutuhkan, sesungguhnya Engka Mahakuasa atas apa yang Engkau kehendaki"

3. Do'a Persiapan Untuk Ujian
"Ya Allah, sesungguhnya aku berserah diri kepadamu, kau serahkan urusanku kepadamu, tidak ada tempat berdo'a dan tempat keselamatan dari-Mu kecuali kepada-Mu. Tidak ada tuhan selain Allah yang maha bijaksana dan maha mulia, Tuhan penguasa arasy yang agung"

4. Do'a Memasuki Ruangan Ujian
"Rabb, masukanlah aku ke tempat masuknya kebenaran, dan keluarkanlah aku dari tempat keluar yang benar, dan jadikanlah bagiku dari sisi-Mu kekuasaan yang memberikan pertolongan"

5. Do'a Ketika Memulai Menjawab Soal
"Rabb, lapangkanlah dadaki, mudahkanlah bagiku urusanku, lepaskanlah ikatan dari lidahku, biarkan merema memahami ucapanku, dengan nama Allah yang maha membuka dan maha mengetahui. Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat sesuatu menjadi mudah. Engkau Engkaulah yang membuat kesusahan menjadi mudah (ringan) ketika Engkau kehendaki. Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci engkau, sesungguhnya Aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. Wahai dzat yang maha hidup, wahai dzat yang maha berdiri sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Rabb, sesungguhnya ada kemadaratan yang meliputiku, dan engkau maha penyayang diantara para penyayang."

6. Do'a Ketika Lupa
"Ya Allah, wahai dzat yang menghimpun manusia pada hari yang tidak ada keraguan di dalamnya, kumpulkanlah atas apa yang membuat aku lalai. (kemudian membaca surat al-dhuha)"

7. Do'a Ketika Selesai Mengerjakan Soal Ujian
"Segala puji bagi Allah yang telah memberikan petunjuk kepada kami dengan ini, dan bukanlah kami benar-benar mendapat petunjuk seandainya Allah tidak menunjukkan kepada kami"


Read More

menang lelang di TOP Eleven

12:55 AM |


Beginilah Cara Menang Lelang Transfer Pemain Bintang 5 di Top Eleven Dengan Token Minim

1) Pertama , Pilihllah pemain yang berkwalitas [ bintang 5 ] , lihat dulu ada orang yang sudah menawarinya atau belom , Jika ada l , lihat dulu profil si penawar tersebut kalau dia klasemen di peringkat tengah klasemen atau dibawahnya, besar kemungkinan dia tidak punya banyak token. Tunggu sampai detik 00:03 dan tawarkan pemain tersebut. Untuk meyakinkan bahwa kamu punya banyak token tekan sekali lagi. Trik ini dapat kamu lakukan walaupun token kamu sedikt.
2) Jika sobat punya sedikit uang dan banyak token kamu dapat membeli banyak pemain. Caranya favoritkan pemain-pemain incaranmu sebanyak-banyaknya yang harga tiap pemain tidak lebih dari maksimal uangmu. Lalu masukkan token pada tiap pemain jangan sampai kehabisan waktu. Selanjutnya kamu tinggal ikuti lelang sampai berhasil. Walaupun uang kamu sedikit tapi kamu dapat membeli banyak pemain walaupun nanti seandainya kamu banyak menang lelang, uangmu akan minus tapi tidak masalah yang pentingkan pemainnya dapat.
3) Belilah pemain pada waktu yang kira-kira sedikit orang yang online. Kalau kamu biasanya membeli pemain banyak yang nawar dari indonesia berarti kamu harus siap begadang untuk membeli pemain yang tidak banyak orang dari Indonesia online yang pasti sekitar jam 00.00 sampai 05.00 WIB tapi kalau kamu membeli pemain banyak yang yang nawar banyak dari orang luar biasanya saya membelinya di waktu sore sekitar jam 14.30 sampai 18.00 WIB dan banyak yang berhasil.
4) Pakailah Emblem (lambang) dan jersey (Kaos) yang mewah . loh kenapa kok harus makai jersey dan emblem yang mewah ? karena ketika ada persaingan dalam lelang pemain mereka menganggap kita tim kaya, tim papan atas yang dapat membuat mereka sedikit gentar dan jangan lupa ketika klik tawar dengan cepat jangan menunggu waktu-waktu terakhir

nah itu saja. Cara Menang Lelang Transfer Pemain di Top Eleven Dengan Token Minim , intinya tuh rekan rekan perlu otodidaks dan mencoba , mencoba dan mencoba , semakn banyak mencoba dan pengalaman wawasan sobat akan semakin luas , begitu juga dengan top eleven
Read More

cara menjadikan Top eleven Nomor satu

4:19 AM |

TOP ELEVEN FACEBOOK


INILAH CARA MENJADIKAN TIM NOMOR 1
  • Selalu update setiap harinya silahkaan login di facebook sobat masing-masing terus tinjau apa saja yang sobat bisa berikan kepada timnya agarkan tampil prima saat menghadapi lawannya 
  • Silahkan sobat atur formasi yang sobat rasa paling ampuh mengalahkan lawan 
  • Silahkan lakukan boster pada pemain dengan mempergunakan item-item seperti kesehatan, semangat pemain dan lainnya 
  • Silahkan sobat beli pemain yang mempunyai kemampuan khusus atau yang mempunyai bakat , Info buat sobat yang ingin mendapatkan banyak pemain meskipun token sedikit silahkan menawar pemain di jam-jam 1-3 sore 
  • Tempatkan pemain pada posisi masing-masing , dan pasang pemain yang mempunyai bintang tinggi 
  • Sebelum melakukan pertandingan silahkan berikan latihan seperti kardio atau tanding 
  • Jangan melakukan uji coba sama tim lain ketika mau bertanding karena akan mengurangi stamina dan berisiko akan cedera , apabila tidak sengaja melakukan uji coba tim sobat segera lakukan pengobatan pada pemain yang lagi down atau lemah dengan mem-booster pemain 
Mungkin itu tadi beberapa langkah yang sobat bisa lakukan agarkan timnya bisa duduk di nomor 1 pada liga dan cup dimasing-masing levelnya dan silahkan bagikan artikel CARA MENJADI NOMOR 1 DI TOP ELEVEN FACEBOOK ke temannya dan semoga berhasil menjuarai pertandingannya.
Read More

MATERI- MATERI PECINTA ALAM

5:48 AM |

MATERI- MATERI PECINTA ALAM

THAB ( Tekhnik Hidup di Alam Bebas )

A. Packing

B. Bivoack

C. Pengenalan medan

D. Survival

PENGETAHUAN FLORA DAN FAUNA

A. FLORA

B. FAUNA

PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat)

A. Gangguan umum

B. Mountain Sickness

IMMP (Ilmu Membaca Medan dan Peta)

A. Kompas

B. Cara menggunakan kompaS

C. Pembidikan

D. Cara berjalan menurut arah kompas

E. Kopeta petako

F. Resection dan intersection

MOUNTAINERING

A. Kegiatan mendaki gunung

B. Tali temali

SARS (search and resque)

A. SAR (search and resque)

B. Macam-macam SARS

C. Tahap-tahap SARS

THAB (Teknik Hidup di Alam Bebas)

Apabila kita akan mengadakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan alam bebas, maka kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan terencana, karena alam sulit untuk kita prediksi, bahkan terkadang sesuatu yang tidak kita harapkan bisa terjadi,

Misalnya :
a. Tersesat
b. Kehabisan air dan bahan makanan, dll.

Materi THAB meliputi poin-poin penting, diantaranya: Packing, Bivoack, Survival, PP (Pertolongan Pertama), Pengenalan Medan.

A. PACKING

Packing adalah penataan barang yang kita bawa atau menata barang ke dalam tas carier agar mudah mengeluarkannya, mudah dibawa dan terlihat rapi, dengan berat ideal

1/3 dari berat badan kita.hal ini tentunya bertujuan agar kita dapat dengan mudah dan nyaman dalam melakukan aktifitas dan perjalanan.

Yang perlu diperhatikan dalam packing, antara lain : Kenyamanan, Kerapian dan Keindahan.
- Kenyamanan, maksudnya : nyaman untuk dibawa, tidak sakit, tidak goyang urut-urutannya, penempatannya teratur agar mudah ketika mengambil barang yang dibutuhkan.
- Kerapian dan keindahan, maksudnya : tas carier terlihat rapi dan indah dipandang mata.

Prinsip-prinsip packing:
- usahakan pakaian dibungkus dengan plastik
- barang yang paling berat diletakkan di atas, yang ringan di bawah
- barang yang paling dibutuhkan segera(obat, ponco, alat sholat) diletakkan di bagian atas
- barang yang berongga diisi, misal: rantang dll

B. BIVOAC

Bivoac adalah tempat berlindung atau shelter untuk melindungi tubuh dari cuaca maupun binatang, yang perlu diperhatikan dalam mencari tempat untuk bivoac, antara lain:

- Di atas tanah yang padat
- Jangan terlalu dekat dengan pohon
- Hindari daerah lintasan binatang
- Hindari terpaan angin secara langsung
- Hindari daerah lintasan air atau sungai kering
- Perhatikan keadaan tanah sekitar, misal: tanah longsor

Tujuan bivoac:

- Melindungi diri dari faktor alam dengan tidak merusak alam atau lingkungan
- Merupakan tempat survivor
- Tempoat koordinasi
- Sebagai tanda komunikasi
Sebab-sebab bivoac:
- Tersesat
- Perjalanan terhenti, misal: karena hujan, badai dll
- Kemalaman atau operasi SAR

Bahan yang dipakai dalam membuat bivoac
- bahan dari alam : pohon tumbang
- bahan kering : ranting, goa atau lubang
- bahan sintetik : ponco atau mantel

jenis-jenis bivoac:
- bivoac darurat berupa daun dan ranting
- bivoac sementara berupa ponco atau mantel
- bivoac semi permanen berupa goa atau gubuk sementara
apabila memilih gua, kita harus memastikan tempat ini bukan persembunyioan satwa. Gua yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk mengetahuiada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua tadi artinya tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.
Contoh gambar bivoac:




Pemilihan tempat:
- kemiringan, pengaruh angin dan aliran air
- teduh dan terlindungi dari air
- keamanan dari faktor alam
- lapangan
- pemandangan indah
- jenis tanah labil atau stabil
- dekat fasilitas yang dibutuhkan ( misal: sumber makanan dan air)

C. PENGENALAN MEDAN

Informasi untuk mengenal medan dapat diperoleh dari petugas perhutanan dan penduduk setempat. Proses pengenalan medan meliputi:
• Mengopserfasi angin, tanah, hutan dan suhu
• Mengevaluasi labil atau stabil
• Adaptasi atau penyesuaian dengan alam

Macam-macam medan:
- hutan primer
- hutan sekunder
- hutan perkebunan

Cara menentukan jalan:
- mengenal medan
- istirahat sejenak, konsentrasi, menjernihkan fikiran
- melihat tanda
- mengenali arah jalan bila ada persimpangan
- mengikuti aliran sungai
- mengikuti punggung gunung
- mengikuti garis pantai

D. SURVIVAL
Survival memilik arti berhasil atau mampu mempertahankan diri dari suatu keadaan darurat atau buruk dengan memanfaatkan segala potensi yang ada. Sedangkan survivor adalah manusia yang sedang mempertahankan diri dari keadaan tersebut.

Faktor yang menentukan keberhasilan survival, antara lain:
- Perjuangan mental
- Kemauan
- Pengetahuan teknik survivor

Contoh gambar peralatan survival:



Sering kali dalam keadaan yang kritis, hal-hal yang sifatnya emosional akan muncul. Misal: shock, takut, bingung, jenuh dsb. Kondisi tersebut akan semakin merperparah kondisi survivor seperti kelelahan, lapar, haus, dll. Jadi kemauan bertahan hidup dan semangat untuk keluar dari kondisi tersebut didukung dengan pengetahuan tentang tehnik survivor. Rintangan/hambatan seringkali diatasi dengan kata “SURVIVAL” Dan “STOP”.
S = Sadarlah situasimu
U = Upaya untuk mengatasi rasa tersesat
R = Rasa takut dan panik harus kau atasi dan buang jauh
V = vakum, kekosongan diisi dengan hal yang positif
I = Ingat kau ada dimana
V = Vivo, hidup dan hargailah dia
A = Adat istiadat setempat patut ditiru
L = Latih dan belajarlah selalu

S = Setting, duduk dan istirahat
T = Thinking
O = Observasi daerah sekitar
P = Planning ( merencanakan langkah berikut )
Read More

PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

5:45 AM |

Sehari-hari dimana saja dan kapan saja, tidak jarang kita jumpai berbagai macam kecelakan, dengan akibat luka ringan maupun berat.
Menilik dari hal tersebut, diharapkan kita dapat menguasai dan menerapkan pengetahuan tentang pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan.
Mountain Sicknes ( Penyakit yang sering terjadi saat melakukan pendakian ) antara lain:
1. Ketegangan dan panik
- Pencegahan :
• Sering berlatih
• Berpikir positif dan optimis
• Persiapan fisik dan mental
2. Matahari / kepanasan ( Hipoksia )
- Kelelahan panas
- Kejang panas
- Sengatan panas
Pencegahan keadaan panas :
• Aklimitasi
• Persedian air
• Mengurangi aktivitas
• Garam dapur
3. Serangan penyakit
- Demam
- Disentri ( diare )
- Typus
- Malaria
4. Kemerosotan mental ( Drop )
- Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
- Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah, Keadaan lingkungan mencekam
- Pencegahan : Usahakan tenang,Banyak berlatih
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
- Keracunan
• Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
 Penyebab : Makanan dan minuman beracun
 Pencegahan : Air garam di minum
Minum air sabun mandi panas
Minum teh pekat
Di tohok anak tekaknya
6. Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori, Membatasi kegiatan
7. Kelaparan
8. Kehausan ( Dehidrasi )
9. Lecet
10. Shock
11. Pingsan
12. Kejang otot ( kram )
13. Terkilir (Reptura Tendo)
14. Dislokasi (sendi meleset)
15. Patah Tulang
16. Keracunan
17. Kedinginan ( Hypotermia )
Untuk penurunan suhu tubuh < 30° C bisa menyebabkan kematian
Read More

ARTIKEL PECINTA ALAM

4:10 AM |

Dimana pecinta alam saat ini,,???
Terkesan oleh satu rumor yang mempertanyakan dimana pecinta alam saat ini. Pertanyaan ini sekaligus menjawab teka-teki bahwa ternyata masih ada orang yang tahu tentang pecinta alam.
Berbicara pecinta alam bagi kita tidak lebih seperti berbicara masalah lingkungan yang semakin absurd tidak tahu ujungnya.
Tercatat hampir sekitar 250 perhimpunan pecinta alam di Yogyakarta saja, belum di Indonesia. Pada umumnya terdiri dari berbagai elemen masyarakat dari mahasiswa,pelajar sampai organisasi PA (pecinta alam) umum pun hadir menjamur dewasa ini.di mahasiswa terkenal dengan sebutan Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) di pelajar terkenal dengan nama Sispala (siswa pecinta alam).
Secara umum orang tahu pecinta alam, mereka adalah orang yang suka atau punya hobi naik gunung dengan rambut gondrong, pakaian, aksesoris yang khas menandakan seorang pecinta alam. Sayangnya opini yang menempel pada diri PA ini lebih menjurus pada konotasi yang negative, ini lebih karena sering terjadinya praktek-praktek vandalisme di gunung, tempat wanawisata bahkan dipuncak gunung sekalipun ada coretan-coretan iseng. Terlepas dari apakah ini perbuatan seorang pecinta alam atau hanya kebetulan orang yang iseng saja yang naik gunung membawa spidol atau cat semprot.
Karena sulit membedakan antara pecinta alam asli yang peduli alam dan lingkungannya atau hanya pecinta alam gadungan yang hanya menempelkan nama kerennya saja, anggapan pun semakin luas terhadap perilaku sosial yang tidak terpuji seperti membuat kegaduhan di tengah malam dengan teriak-teriak bahkan lebih kaget lagi adalah sering ditemukannya berbagai macam sampah sampai kondom sekalipun di Taman Wisata Kaliurang, ini siapa lagi kalau bukan orang yang sering main ke gunung.
Terlepas dari konotasi negative tadi, pecinta alam mempunyai satu posisi yang sangat penting perannya dalam membina generasi muda untuk kepedulian terhadap alam ini seperti bisa kita lihat kegiatan-kegiatan penghijauan di lereng Merapi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok pecinta alam di Yogyakarta atau aksi bersih kali oleh beberapa pecinta alam di Bandung beberapa bulan. Ini menandakan adanya satu persepsi yang masih belum diketahui oleh kebanyakan orang tentang kegiatan pecinta alam yang tidak saja berkutat di acara mendaki gunung.
Namun dalam tataran politik lingkungan pecinta alam cenderung apolitis dalam tataran gerakan lingkungan secara keseluruhan pecinta alam belum memperlihatkan sebuah sinergi gerakan yang dinamis, sepertinya belum ada satu pemikiran taktis gerakan pecinta alam dalam mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak ramah lingkungan. Lebih jauh lagi pada peran mahasiswa pecinta alam, masih sedikit aksi-aksi advokasi dari para mahasiswa pecinta alam untuk masalah lingkungan.
Ini terkesan apatis untuk melakukan advokasi bagi korban pencemaran lingkungan atau penolakan untuk rencana pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan. Ambilah salah satu contohnya di Yogyakarta, ditengah maraknya isu pembangungan kawasan konservasi air dan hutan oleh Pemkot, Jalan Lintas Selatan yang melewati kawasan hutan yang masih alami, Taman Nasional Gunung Merapi, Safir Square , Plaza Book UGM, Pelabuhan ika di Pantai Glagah yang nyata-nyata tidak sesuai dengan Ketentuan kebijakan lingkungan mengenai Tata Ruang, AMDAL, UU No 23 taqhun 1997, Transparansi dan Akuntabilitas public. Mahasiwa pecinta alam atau kelompok pecinta alam lainnya terkesan acuh tak acuh tidak mau peduli mengkritisinya.
Dikutip dari satu catatan Gerlorfd Nelson senator Amerika tahun 1970 yang disampaikan dalam Catalyst Conference Speech of Illionis tahun 1990, ia mengatakan “ jika ingin mengubah Negara untuk kegiatan-kegiatan yang sulit tentang persoalan kebijakan politik, pecinta lingkungan menjadi sumber kekuatan dengan apa saja dapat dilakukan, jika anda ingin mempunyai Negara untuk kepentingan ekonomi, pikirkan diri anda dan generasi yang akan datang, kita yakin anda dapat melakukannya“. Catatan ini yang menjadi dasar untuk bergerak dalam wacana lingkungan melawan kapitalisme global.

Kini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin untuk membangun sebuah sinergi gerakan dari para pecinta alam baik itu mahasiswa pecinta alam, siswa pecinta alam ataupun kelompok – kelompok pecinta alam lainnya untuk masa depan lingkungan hidup karena masalah lingkungan adalah permasalahan bersama sehingga korelasi antara banyaknya pecinta alam dengan kelestarian alam ini dalam tanda positif bukan sebaliknya.
“Sedikit ide yang kau tuang dalam karya, akan lebih berarti daripada seribu kata yang terucap”
Read More

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN STANDAR MENDAKI GUNUNG | INFO PECINTA ALAM

4:09 AM |


PERLENGKAPAN DAN PERALATAN STANDAR MENDAKI GUNUNG





Perlengkapan dan Peralatan Standar Mendaki Gunung yang di butuhkan untuk pendakian gunung ada dua jenis yaitu pendakian yang bersifat indivual atau perorangan dan ada juga yg bersifat kelompok atau team. Baik kelompok kecil ataupun besar. Semua itu membutuhkan persiapan juga kelengkapan yang yang cukup agar tidak terjadi hal yg tidak kita alami selama di lapangan atau dalam rimba.
Adapun Perlengkapan dan Peralatan Standar Mendaki Gunung yg bersifat Individual dan team adalah sebagai berikut :
Perlengkapan dan Peralatan Individual :
Carrier / ransel
Boypack ( tas kecil )
Matras
SB ( Sleeping Bag )
Sepatu treking ( sepatu gunung ) / sandal gunug
Ponco / jas hujan / rain coat
Jaket / sweeter
Celana lapangan + baju lapangan
Perlengkapan mandi
Pakaian ganti
Kaus kaki + Sarung tangan
Masker + kupluk
P3K
Alat tulis Peluit , lampu senter
Cermin
Plastic besar

Perlengkapan dan Peralatan Kelompok / Team :
Tenda dome
Kompor · Kompor gas · Trangia paraffin · Kompor minyak · Kompor spritus Kompor ini bisa di pilih dan di pakai salah satu.
Bahan bakar · Minyak tanah · Bahan bakar padat ( paraffin ) · Abu gosok · Kertas Korek api
Peralatan navigasi · Peta topografi · Kompas · GPS · Pinokular · Penggaris , busur derjat, pensil, dll
Parang / golok tebas
Webbing , tali pramuka, tali plastic
Perlengkapan masak dan makan · Piring · Sendok + garpu · Canggir · Nice thing · Tissue · Victorinox / pisau multi, pisau lipat, dll,
Logistic / bahan makanan
Perlengkapan P3K · Perban , Handiplas / plaster, · Obat flu + obat sakit kepala + obat merah · Minyak krim pereda otot · Oralit / obat diare · Gunting kecil, pisau lipat dll,

Plastic / kantung sampah jangan pernah meninggalkan sampah yang kita bawa. hutan tak kan tecemari juka bukan ulah kita sendiri.

Catatan :
Bawalah Perlengkapan dan Peralatan Mendaki Gunung yang seperluhnya saja, Membawa Peralatan atau Perlengkapan yang tidak sesua standar Perlengkapan dan Peralatan Standar Mendaki Gunung akan menyulitkan sendiri saat mendaki Gunung
Jangan hanya Perlengkapan dan Peralatan Standar Mendaki Gunung yang diutamakan dan slalu diingat untuk dibawah pulang tetapi TOLONG bawalah sampah bekas makanan ataupun sisa makanan , jika tidak sempat setidaknya simpan ditempat yang bisa tau memungkinkan untuk dibakar (Ingat ...jangan sampai Hutan ikut terbakar)
Read More

LEGENDA DAN SEJARAH GUNUNG SEMERU - MAHAMERU

4:06 AM |


LEGENDA DAN SEJARAH GUNUNG SEMERU - MAHAMERU






Gunung Semeru
Legenda dan Sejarah Gunung Semeru di Tanah Jawa meyakini pemerintahan tertua di tanah Jawa berada di kaki Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Beberapa kali, Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of Java, menyebut kata-kata Semiru (Gunung Semeru).
Giling Wesi, nama pemerintahan di kaki Gunung Semeru ini didirikan oleh Tritresta, yang juga tercacat sebagai penguasa pertama Giling Wesi. Dalam naskah Daerah Jawa bagian Timur, Sumenep dan Bali, Nata Kusuma, pejabat panambahan Sumenap menyusun silsilah penguasa Hindu yang memerintah di Jawa. Silsilah tersebut cukup detail sejak tahun pertama Jawa dengan pemerintahan Giling Wesi hingga Majapahit.
Banyak cerita juga yang menyebutkan bahwa Gunung Semeru berasal dari Gunung Meru yang ada di India ( Jambudwipa ). Menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang bersumber dari kitab kuno Tantu Pagelaran pada abad ke 15 keadaan Pulau Jawa tidak stabil, mengapung di lautan luas dan terombang - ambing oleh ombak yang begitu ganas. Melihat hal tersebut para Dewa memutuskan untuk memindahkan Gunung Meru yang ada di India dan memakukannya di Pulau Jawa.



Legenda Gunung Semeru
Dua Dewa yang memindahkan Gunung Semeru adalah Dewa Wisnu dan Dewa Brahma. Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura - kura raksasa, sedangkan Dewa Brahma berubah menjadi sesosok ular yang panjang dan besar.
Wisnu yang menjelma menjadi kura - kura raksasa bertugas menggendong Gunung Meru di punggungnya. Sementara itu untuk menjaga Gunung Meru tetap aman, Dewa Brahma yang sudah menjelma menjadi ular raksasa melilitkan tubuhnya di kura - kura raksasa.
Pada awalnya Para Dewa meletakkan Gunung Meru di atas bagian barat Pulau Jawa. Akan tetapi karena Gunung Meru terlalu berat, bagian ujung pulau Jawa sebelah timur menjadi terangkat. Dengan segera Dewa - Dewa itu memindahkan gunung itu ke bagian timur Pulau Jawa.
Dalam proses pemindahan inilah ada serpihan - serpihan Gunung Meru yang tercecer dan menjadi jajaran pegunungan di Pulau Jawa. Ketika puncak Meru dipindahkan ke timur Pulau Jawa, peristiwa yang sama kembali terjadi. Pulau Jawa tetap saja miring. Akhirnya para Dewa memutuskan untuk memenggal sebagian dari Gunung Meru dan kemudian ditempatkan di bagian barat laut Pulau Jawa.
Bagian utama dari Gunung Meru inilah yang sekarang disebut dengan Gunung Semeru dan penggalan yang ditempatkan di bagian barat laut membentuk Gunung Pawitra ( yang sekarang lebih akrab disebut dengan nama Gunung Pananggungan ).
Menurut kosmologi Hindu - Jawa, Gunung Pawitra merupakan Puncak Kailaca yang dipindah ke Pulau Jawa.Puncak Kaliaca itu sendiri merupakan tempat persemayaman para Dewa - Dewa dalam cerita pewayangan Jawa.
Semeru juga disebutkan dalam Prasasti Pasrujambe, di Kabupaten Lumajang. “Daerah itu dulu merupakan padepokan dan tempat tinggal resi,” katanya. Lokasinya tepatnya di Dusun Munggir. “Dulu ditempati seorang Brahmana,” katanya. Resi Pasopati, penyebar Hindu di Tanah Jawa disebut-sebut muksa di Gunung Semeru. Bagi masyarakat Bali, Gunung Semeru dipercaya sebagai Bapak Gunung Agung yang berada di Bali. Mereka juga percaya Gunung Semeru merupakan tempat tinggal para Dewa.
Read More

teknik dalam penelusuran gua

4:03 AM |

TEKNIK DALAM PENELUSURAN GUA

Penelusuran Gua Horisonta
l•Pada dasarnya setiap penelusur gua, harus memulai perjalanannya dalam kondisi tubuh fit . Malah dalam sebuah buku teks disebutkan, apabila badan terasa kurang fit, sebaiknya perjalanan eksplorasi gua dibatalkan (etika penelusuran gua). Hal ini disebabkan karena udara di dalam gua sangat buruk, penuh deposit kotoran burung dan kelelawar, ditambah kelembaban yang sangat tinggi. Mudah sekali dalam kondisi demikian seorang penelusur gua terserang penyakit paru-paru, beberapa pioneer penelusur gua menghentikan kegiatan eksplorasinya karena terserang penyakit ini.
•Selain memerlukan kondisi tubuh yang baik, seorang penelusur gua sedikit banyak harus harus memiliki kelenturan tubuh dan yang terpenting tidak cepat menjadi panik dalam keadaan gelap dan sempit. Bentuk tubuh juga mempengaruhi kecepatan gerak seorang penelusur gua. Penelusur Gua ideal adalah yang memiliki badan relatif kecil meskipun belum tentu menjadi jaminan akan menjadi penelusur handal.
•Dalam penelusuran horisontal, kita lakukan gerak, jalan membungkuk, merangkak, merayap, tengkurap, dan kadang terlentang, menyelam serta berenang. Dengkul dan ujung siku merupakan sisi penting buat seorang penelusur atau caver.

•Peralatan pribadi untuk gua horizontal
1. Helm
2. Caving sling
3. Cover all
4. Caving pack sack

•Peralatan tim untuk gua horizontal
1. Perahu karet
2. Tali
3. Kamera
4. Kompas
5. Topofil

Penelusuran Gua Vertikal

•Sampai dengan saat ini, ada beberapa sistem yang digunakan dalam penelusuran gua vertikal. Yang dianggap terbaik karena efektifitasnya adalah Single Rope Technique (SRT).
•SRT hanya menggunakan satu tali tunggal, dan menggunakan prinsip pemindahan beban ketika menaiki tali tersebut, sehingga menggunakan dua alat naik.
•Peralatan Penelusuran Gua VertikalDisini hanya akan dibahas mengenai peralatan yang digunakan untuk keperluan SRT, dan sedikit alternatifnya.

A. Peralatan Pribadi

Perlengkapan/peralatan yang disebutkan di bawah ini merupakan perlengkapan yang harus melekat pada seorang penelusur gua pada saat melakukan penelusuran gua vertikal. Secara garis besar peralatan yang harus dikenakan pribadi dibagi menjadi 3, yaitu alat untuk naik, alat untuk turun dan peralatan penunjang.Peralatan Naik (ascender)Ada beberapa jenis peralatan yang dapat dikategorikan dalam ascender, yang memiliki keistimewaan apabila terbeban akan semakin mengunci ke tali.

1. Foot Loop Jammer
Alat ini akan digunakan oleh tangan untuk menarik beban badan, dihubungkan dengan webbing ke sit harness, sehingga juga menjadi pengaman kita. Pada alat ini ditempatkan foot-loop (sling injak) dan security link (tali pengaman). Alat ini menggunakan gigi-gigi runcing untuk mencengkram mantel dari tali, sehingga semakin terbeban akan semakin mengunci ke tali. Yang biasa digunakan sebagai Foot Loop Jammer adalah Jumar produksi Petzl, yang memiliki dua warna, kuning untuk tangan kiri, dan biru untuk tangan kanan. Ada beberapa jenis ascender lain yang memiliki bentuk dan fungsi hampir sama dengan Jumar Petzl, diantaranya CMI Jammer.

2. Chest Jammer
Alat untuk naik yang prinsipnya hampir sama dengan Jumar, namun bentuknya lebih ringkas (tidak ada pegangan untuk tangan), dan dihubungkan langsung dengan Sit Harness dan Chest Harness, selain sebagai alat naik, juga berguna untuk menjaga agar badan tetap sejajar dengan tali. Chest Jammer keluaran Petzl biasa disebut Croll yang memang sudah dirancang untuk kepentingan SRT.Jumar dan Croll merupakan dua alat utama yang digunakan dalam SRT, ketika badan kita menggunakan Croll sebagai pengaman, dalam artian beban kita bergantung di Croll, tangan kita dapat menggunakan Jumar untuk menambah ketinggian.

Peralatan Turun (Descender)

1. Figure Of Eight
Dapat digunakan sebagai alat turun, namun dalam SRT hal ini tidak dianjurkan, mengingat Figure Of Eight mengandalkan friksi dengan tali dengan cara membelokkan arah tali, sementara tali yang digunakan di SRT adalah Tali Statis yang akan lebih mudah rusak apabila arah gayanya diubah.

2. Bobin Descender
Alat yang dikeluarkan Petzl ini, dikhususkan penggunaannya untuk menuruni tali pada SRT, yang digunakan adalah Bobin Single Rope. Bobin digunakan oleh orang yang sudah terbiasa menuruni tali dengan SRT, karena tidak memiliki kunci pengaman, kontrol kecepatan diatur oleh tangan kita.

3. RackRack
memiliki batang-batang yang dapat dirubah posisinya, untuk mengatur friksi antara alat dengan tali, hal ini akan mempengaruhi kecepatan. Rack akan relatif lebih dingin setelah pengunaan jangka panjang

.4. Auto Stop Descender
Auto Stop merupakan alat turun yang paling aman untuk digunakan dalam melakukan SRT. Hal ini karena Auto Stop dilengkapi dengan sistem kunci otomatis, dan dapat dipasang tanpa melepaskannya dari kaitan ke harness.Peralatan PenunjangMerupakan peralatan yang juga harus dikenakan ketika melakukan SRT, yang digambarkan disini adalah prinsip-prinsipnya, bisa digunakan benda lain dengan prinsip sama

1. Sit Harness
Ada berbagai jenis Sit Harness, untuk keperluan SRT Petzl khusus mengeluarkan Avanti. Sit Harness ini berbeda dengan harness untuk keperluan memanjat ataupun canyoning. Avanti dapat diubah ukurannya sesuai dengan badan kita, karena dalam melakukan SRT, ukurannya harus benar-benar tepat agar terasa nyaman.

2. Linking Maillon
Semacam karabiner tetapi tidak memiliki sebuah gate (pintu dengan per). Maillon sangat kuat, terdiri dari berbagai tipe dan ukuran. Linking Maillon gunanya
sebagai penghubung foot-loop jammer dengan foot-loop dan safety link. Alternatif lain dapat menggunakan small oval screwgate carabiner.

3. Foot Loop
Atau tangga, digunakan waktu naik meniti tali. Foot loop merk “Camp” dapat dipanjang dan pendekkan sesuai dengan keperluan. Alternatif lain memakai etrier atau sling.

4. Security Link
Disebut juga “safety link”, gunanya sebagai safety pada waktu naik. Terbuat dari Dynamic Climbing Rope, berdiameter 9mm. Panjangnya sejangkau tangan atau lebih. Pada kedua ujungnya dibuat “figure of eight knot”. Ujung pertama di foot loop jammer dan ujung lainnya di attachment pada sit harness. Bisa juga menggunakan webbing.

5. Chest Harness
Merupakan harness khusus di dada. Bentuknya seperti angka delapan. Chest harness berguna untuk menempatkan “petzl croll” waktu naik, sehingga badan tetap sejajar dengan tali. Figure of eight chest harness merupakan perlengkapan standar. Alternatif lain memakai sling/chest strap.

6. Main Attachment
Delta maillon 10mm adalah main attachment. Terbuat dari baja (steel) atau aluminium. Main attachment merupakan tempat utama untuk berbagai kaitan/sangkutan. Selain untuk mengunci sit harness, delta maillon juga untuk mengkaitkan croll, security link, cow’s tail dan descender. Untuk posisi main attachment tidak pernah digunakan carabiner.

7. Cow’s tail
Sebagai pengaman pada saat melewati sambungan tali dan pindah anchor, waktu menuruni tali atau menaiki tali. Cow’s tail dapat dibuat dari “climbing rope 11mm”. Panjangnya kemudian dilipat dua tidak sama panjang. Masing-masing ujungnya dibuat figure of eight knot juga bagian tengahnya, bagian yang membagi dua. “loop” pada bagian tengah ini dikaitkan pada delta maillon.

8. Karabiner
Oval karabiner digunakan untuk cow’s tail sedangkan oval screw gate karabiner untuk descender. Pada umumnya dalam penelusuran gua vertikal digunakan ‘oval screw gate carabiner’.

9. Helmet
Merupakan perlengkapan vital dan wajib dikenakan oleh para penelusur gua. Gunanya untuk melindungi kepala dari kemungkinan terbentur atau tertimpa batu. ‘Petzl helmet’ diperlengkapi dengan lampu karbit.

gambar 8. peralatan pribadi SRT

B. Perlengkapan Tim

1. Tali
Tali yang dipakai dalam penelusuran gua vertikal, harus mempunyai karakteristik sebagai berikut : kuat, memiliki daya tahan terhadap gesekan, daya lentur kecil dan dapat menyerap kejut. Speleo rope memenuhi syarat ini. Biasanya, spleleo rope yang dipakai berdiameter 9,5 mm sampai 11 mm.

Pemeliharaan :
Untuk memperpanjang umur tali, jauhkan dari asam (acid), alkali, hindarkan dari kemungkinan gesekan dengan batu, atau gunakan “rope pad” (alas tali). Cucilah tali setelah digunakan, tetapi jangan memakai sabun, pakailah sikat halus. Jemur tali di tempat teduh da berangin, jangan sekali-kali menjemur di panas matahari.




2. Webbing
Disebut juga tape (pita) terbuat dari nilon. Digunakan untuk membuat harness, anchor, dan lain-lain.

3. Perlengkapan lainnya
Perlengkapan lain yang diperlukan seperti tas untuk membawa tali (rucksack, tackle bag), juga untuk membawa perlengkapan lainnya. Alat penerangan seperti lampu batre, lampu karbit, atau lainnya. Sebaiknya membawa batre atau karbit cadangan. Untuk membawa karbit dapat digunakan ban dalam mobil atau motor.
Untuk mengarungi sungai di dalam gua diperlukan perahu karet khusus.

Tali Temali (Knots)
Merupakan pengetahuan dasar yang wajib diketahui oleh penelusur gua. Simpul-simpul yang biasa digunakan di dalam penelusuran gua, yaitu:

1. Bowline
Digunakan untuk membuat anchor karena sifatnya yang semakin mengikat apabila mendapat beban. Bowline juga digunakan dalam teknik rescue. Waktu membuat simpul ini, ujung tali harus overhand knot.

gambar 9. Bowline dan Figure of 8

2. Figure of eight
Merupakan simpul yang paling penting karena sering digunakan. Mudah membuatnya dan melepaskannya. Dipakai untuk membuat anchor, sebagai tali belay dan untuk menyambung tali.

3. Tape knot
Simpul ini digunakan untuk menyambung webbing dengan menggabungkan kedua ujungnya. Tidak ada simpul lain untuk keperluan tersebut.

4. Butterfly knot
Berfungsi untuk mengikat tali yang patah sehingga tidak terbeban. Simpul ini untuk tali dengan beban vertikal.

5. Prusik knot
Untuk prusikking (naik tali dengan bantuan prusik)

gambar 10. Tape Knot dan Prusik Knot

Sistim Anchor
Anchor merupakan sebuah “titik keamanan”. Anchor yang baik, menjamin keselamatan penelusur gua, saat menuruni sumuran (potholing) maupun pada saat kembali naik. Dalam verical caving dikenal sistim “back up” dengan menggunakan beberapa titik (point). Selain untuk keamanan juga agar tali tergantung bebas (hang belay) , guna menghindari gesekan batu.
Kegunaan lain anchor adalah , untuk membelay dan untuk keperluan tertentu, seperti hauling, lowering, rescue dll.

Ada dua macam sistim anchor, yaitu :

1. Anchor Alam (Natural Anchor)
Natural Anchor relatif sangat kuat, dengan memanfaatkan batu, pohon dan lain-lain. Caranya dengan melingkarkan sling pada batu atau pohon. Dapat juga langsung menggunakan tali, dengan simpul bowline.

gambar 11. Natural Anchor dan Artificial Anchor

2. Artificial Anchor
Dinding gua biasanya tidak mempunyai rekahan, polos dan licin. Karenanya dibuat anchor buatan. Dalam vertikal caving, dapat menggunakan ‘bolt’, sedangkan piton dan chock jarang digunakan. Dua hal yang sangat penting untuk diperhatikan :

2. 1 Posisi Anchor : Posisi yang benar akan menghindarkan tali dari gesekan batu
2. 2 Periksa keadaan dinding gua sebelum dipasang anchor, dengan cara mengetukkan hammer ke dinding gua. Bunyi gaung yang hampa menandakan batu yang rapuh.

gambar 12. rigging the rope
Abseiling (teknik menuruni tali)
Dengan sistem SRT, teknik menuruni menjadi sangat mudah dan nyaman, dibandingkan dengan penggunaan tangga gantung yang rumit. Yang harus diingat ialah ketika melakukan SRT badan kita harus selalu berada dalam kondisi aman, dalam artian ada paling tidak satu buah pengaman yang menjaga apabila terjadi sesuatu. Dalam hal ini, pengaman yang paling terakhir dilepas dan paling awal dipasang adalah Cow’s Tail.

Cara menuruni tali :
Pertama pasang cow’s tail pada back up belay, kemudian pasang tali pada descender. Setelah descender terpasang, lepaskan cow’s tail dan lakukan abseiling. Tangan kiri pada descender, sedangkan tangan kanan memegang tali bawah sebagai kontrol laju pada waktu turun.

Kecepatan waktu abseiling sebaiknya konstan, jangan terlalu cepat atau tersendat-sendat selain berbahaya juga akan merusak tali. Untuk mengurangi laju percepatan gunakan carabiner untuk menambah friksi. Carabiner ini dikaitkan pada main attachment. Sebelum melakukan abseiling, jangan lupa membuat simpul pada ujung tali.

gambar 12. memasang dan mengunci autostop
Pindah Anchor (passing a re-bellay on the descend)
Seringkali pada saat penelusuran gua harus memasang anchor lebih dari satu. Untuk dapat melewati anchor waktu turun atau naik, diperlukan pengetahuan atau teknik pindah anchor.

Teknik pindah atau melewati anchor :
- Pasang cow’s tail pendek pada anchor, pada saat posisi descender sejajar dengan anchor.
- Turun lagi sampai beban ada pada cow’s tail pendek, pasang cow’s tail panjang pada hang belay, buka descender yang sudah bebas beban.
- Buka cow’s tail pendek dengan cara berdiri pada foot loop.
- Lanjutkan abseiling, lepaskan cow’s tail panjang dan lepas foot loop jammer.

Pindah Sambungan (Passing a knot on the descend)
Kadang-kadang tali yang digunakan untuk menuruni gua tidak cukup panjang dan harus disambung dengan tali lain agar dapat mencapai dasar.

Teknik melewati sambungan :
- Turunkan descender hingga menyentuh sambungan tali
- Pasang cow’s tail pada safety loop figure of eight
- Pasang chest jammer, croll pada tali di atas descender, jangan terlalu jauh atau terlalu dekat
- Buka descender dan pasang di tali bawah sambungan dengan posisi mengunci
- Buka croll, dengan bantuan foot loop
- Lanjutkan abseiling setelah melepas cow’s tail dan foot loop jammer.

Prussiking (teknik menaiki tali)
Yaitu bagaimana supaya penelusur gua dapat tiba kembali ke permukaan. Dalam vertikal caving, telah dikembangkan berbagai teknik memakai tali dengan kelemahan dan kelebihannya.

Ada dua system, yaitu :

1. Rope Walking System
Ciri utama dari sistim ini adalah kedua kaki diikat pada ascender yang terpisah, sehingga setiap kaki dapat bergerak dengan bebas. Gerakan yang terlihat seperti seorang yang sedang menaiki tangga. Semakin tegak badan seseorang, semakin efisien sistim ini berjalan. Rope walking system terdiri dari Floating system, Basis Mitchell system, Pigmy system dan gabungan ketiganya.

gambar 13. sit-stand system

2. Sit-stand system
Berbeda dengan rope walking system, pada sistim ini tidak menggunakan dua ascender, tetapi cukup hanya satu ascender. Kedua kaki bergerak bersama, sehingga beban ditopang bersama. Keuntungannya kaki tidak cepat capai dan mudah untuk istirahat. Sit stand system terdiri dari frog system, inchworm system, texas system dan a one ascender prusik system. Dari keempat sistim, frog system paling sering digunakan karena efisien dan aman.Frog system menggunakan satu jummar dan chest jammer croll di dada. Tangan kanan mendorong jumar ke atas, sehingga kedua kaki dalam foot loop berada dalam posisi terlipat. Pada posisi berdiri, croll ikut bergerak ke atas, sampai berada di bawah jummar. Demikian seterusnya.

Pindah anchor (passing a re-belay on the ascend)
Seperti pada abseiling, teknik melewati anchor waktu naik tidak banyak berbeda.

Teknik melewati anchor :
- Pasang cow’s tail pada ancho
r- Pindahkan foot loop jammer ke tali di atas anchor berdiri
- Berdiri di foot loop, buka croll dan pasang pada tali atas.
- Buka cow’s tail dan lanjutkan ascending.Pindahan sambungan (passing a knot in the ascend)
- Pasang cow’s tail pada ‘safety loops’ figure of eight knot.
- Pindahkan foot loop jammer ke tali di atas sambungan.
- Berdiri di foot loop, buka croll dan pasang tali atas.
- Buka cow’s tail dan lanjutkan ascending

.KEMUNGKINAN KECELAKAAN YANG TERJADI

Sebagian besar kecelakaan yang terjadi di dalam gua, berasal dari kesalahan si penelusur sendiri. Dalam keadaan yang sangat gelap sering kali seorang penelusur melakukan kesalahan dalam menaksir jarak, sehingga sebuah lubang yang cukup dalam, terlihat dangkal. Tipuan ini menyebabkan ia merasa mampu untuk meloncat ke dalam lobang tersebut. Etikanya tidak diperkenankan melakukan lompatan apapun di dalam gua.
Tertimpa batu, merupakan kejadian yang sering terjadi, karena runtuhan alami akibat rapuhnya dinding gua atau akibat ketidaksengajaan si penelusur gua yang menyebabkan jatuhnya batuan dan menimpa penelusur lain. Helm menjadi wajib dikenakan untuk melindungi kepala.Jenis kecelakaan yang lain, akibat buruknya atau tidak memenuhi syarat perlengkapan yang dipakai, misalnya tali putus, ascender tidak berfungsi. Oleh karena itu perawatan dan pemeliharaan alat-alat setelah digunakan mutlak dilakukan. Jangan ragu-ragu untuk memotong tali pada bagian yang terkoyak akibat gesekan, misalnya.Bahaya banjir merupakan faktor penyebab utama kecelakaan lainnya. Demikian pula faktor suhu udara yang dingin, perlu diperhatikan terutama pada saat melakukan eksplorasi di gua yang basah.Kejadian-kejadian di atas bukan tidak mungkin untuk dihindari, semuanya tergantung dari persiapan dan pengalaman yang dimiliki oleh penelusur gua.

PEMETAAN

Dalam kegiatan penelusuran gua, pemetaan merupakan suatu hal yang penting, bahkan pemetaan dapat disebut sebagai aspek ilmiah dari suatu kegiatan yang bersifat petualangan. Meskipun sebenarnya banyak penelitian ilmiah yang dapat dilakukan di dalam gua, seperti penelitian Biologi, Geologi, Geomorfologi, Arkeologi, Hidrologi, Geografi, dan lain sebagainya. Tetapi sebenarnya pemetaan menduduki posisi yang paling penting. Boleh-boleh saja dalam penelusuran gua tidak melakukan penelitian Biologi atau Geologi atau yang lainnya, tetapi pemetaan merupakan hal yang wajib dikerjakan oleh seorang yang berpredikat ‘caver’.Begitu penting pemetaan, sampai-sampai ada seorang teman dari jurusan Geografi yang menyatakan bahwa “sebuah peta lebih mempunyai banyak arti daripada seribu kata-kata”.
Pemetaan merupakan bagian dari kegiatan yang bersifat perekaman atau pendokumentasian. Dalam hal ini adalah yang berhubungan dengan rekaman bentukan fisik gua, misalnya bentuk atau denah lorong, panjangnya, tingginya, keletakan ornamen, apa saja ornamennya, posisi aliran air, lumpur, sump, dan lain sebagainya.
Pemetaan sebuah gua merupakan salah satu upaya untuk mendokumentasikan gua tersebut, sehingga peta tersebut akan menjadi informasi untuk penelusur gua lainnya, ia akan mengetahui denah guanya, ukurannya, ornamen yang menghiasinya, dan lain sebagainya, jauh dari sebelum ia sendiri memasuki gua tersebut. Pemetaan juga memberikan informasi ilmiah yang berguna bagi penelitian ilmu pengetahuan. Peta gua juga berarti sebagai bukti seorang caver telah memasuki atau mengeksplorasi suatu gua.

Peta Gua

Sebuah Peta Gua yang baik, akan dapat memberikan gambaran kepada orang yang membaca peta tersebut dengan mudah.Sehingga sebuah peta gua harus Informatif, dan Komunikatif.Dianggap informatif apabila, data-data yang perlu diketahui dapat ditemukan disini, dalam hal ini data-data yang dibutuhkan untuk sebuah kepentingan eksplorasi. Tentu akan berbeda dengan peta yang dibuat untuk kepentingan penelitian, atau wisata misalnya. Dan peta tersebut akan komunikatif apabila dalam hasil akhirnya tidak membingungkan orang yang membacanya, memiliki alur dan susunan yang jelas dan sesuai dengan aturan yang telah disetujui bersama.Peta sebuah gua minimal menerangkan tentang;

1. Penampang Atas, atau denah lorong untuk menunjukkan bentukan, arah dan belokan lorong.

2. Penampang Samping, Irisan, atau Section untuk menunjukkan ketinggian lorong, dan kemiringan gua tersebut.

3. Simbol Ornamen, simbol-simbol yang telah disepakati untuk mewakili ornamen yang terdapat di dalam gua tersebut.

4. Potongan Stasiun, ditiap titik yang dijadikan sebagai pos atau stasiun digambarkan potongannya.

5. Data Gua, keterangan mengenai gua tersebut, namanya, letak geografis dan administratifnya, surveyornya, dan tanggal dilakukan survey untu pemetaan. Hal ini termasuk penting mengingat perubahan bentukan gua dapat terjadi setiap saat.

6. Skala, untuk menunjukkan perbandingan, biasanya digunakan skala batang karena lebih mudah untuk membayangkan keadaan sebenarnya

7. Arah Utara Peta

8. Legenda, atau keterangan simbol.
Apabila sudah terdapat hal-hal tersebut, maka peta gua yang dibuat seharusnya sudah mampu memberikan informasi yang cukup bagi penelusur gua lainnya.Sebuah peta gua tentunya juga memiliki tingkat akurasi yang berbeda-beda. Di dunia ada beberapa penilaian terhadap keakuratan tersebut, tergantung pada kesepakatan federasi masing-masing.Saat ini, yang lazim digunakan di Indonesia adalah sistem grade yang digunakan di Eropa, yang memakai skala 1 sampai 6. Mengenai hal ini akan dijelaskan lebih lanjut di tahap pendalaman.
Untuk mendapatkan informasi yang akan dituangkan ke dalam peta gua, ada beberapa prosedur pemetaan yang harus dilakukan. Sekilas prosedur-prosedur ini akan tampak merepotkan ketika mengeksplorasi sebuah gua, namun sebenarnya kerepotan tersebut akan terbalas dengan hasil yang nantinya kita dapatkan.

Alat-alat perlengkapan pemetaan
1. Drafting film atau Kodak Trace sejenis kertas kedap air, seperti kertas kalkir tetapi lebih tebal dan kedap air juga bisa dihapus jika menggunakan alat tulis pinsil
2. Topofil, alat untuk mengukur jarak antara stasiun. Kalau tidak ada dapat juga dipakai rollmeter.
3. Alas tulis dan alat tulis (pinsil, penghapus, dan serutan)
4. Kompas, alat untuk mengukur sudut deviasi atau azimuth. Biasanya kompas Silva atau Suunto yang digunakan.
5. Clinometer, alat untuk mengukur kemiringan gua (turun atau naik) Suunto PM5/360 adalah Clinometer yang terbaik.

gambar 15. contoh simbol peta gua


Prosedur Pemetaan
Prosedur pemetaan yang dimaksud disini adalah teknis pengambilan data untuk menghasilkan sebuah peta gua, data-data tersebut akan dicatat di sebuah catatan lapangan untuk kemudian diterjemahkan. Secara garis besar, pengambilan data dilakukan dengan membuat bentukan kasar gua yang dieksplorasi, dengan cara mengambil beberapa titik untuk dijadikan sebagai stasiun. Di stasiun-stasiun tersebutlah data-data direkam, diantaranya arah lorong, ketinggian lorong, kemiringan antara stasiun, tinggi langit-langit gua, lebar lorong dan keterangan lainnya.
Pemetaan dapat dilakukan oleh minimal dua orang, dimana satu orang menjadi leader yang memegang ujung alat ukur dan menentukan posisi stasiun, sementara orang kedua menjadi pencatat data yang memasukkan data ke dalam field note.Leader, adalah orang yang berhak menentukan posisi stasiun. Satu titik dapat dijadikan stasiun karena beberapa sebab yaitu;
- Lorong yang dieksplorasi berubah arah
- Leader sudah tidak dapat terlihat oleh orang kedua
- Terdapat kemiringan yang ekstrim
- Terdapat perubahan bentukan lorong yang ekstrim
- Terdapat ornamen yang unik
- Jarak dengan stasiun terakhir sudah menjadi jarak maksimal untuk membuat peta dengan grade tertentu.

Satu hal yang mutlak diperhatikan adalah bahwa posisi leader harus masih terlihat oleh pencatat data.

Contoh catatan lapangan
Keterangan :
STS; Adalah nama stasiun, dapat dinamakan sesuai kehendak, misalnya A-B,B-C, atau 1-2,2-3, dll.
Jarak; adalah jarak antara stasiun yang satu dengan yang lainnya
Azim.; adalah sudut yang ditunjukkan oleh kompas antara satu stasiun dengan stasiun disepannya
Clino; adalah derajat kemiringan antar stasiun, biasanya + apa bila stasiun didepannya lebih tinggi, dan - bila stasiun didepannya lebih rendah.
Kanan dan Kiri; adalah jarak dari poros orang ke dinding gua kanan dan kiri.
Atas dan Bawah; adalah Tinggi dan kedalaman gua.
Keterangan; diisi dengan hal-hal khusus yang ditemui, seperti ornamen yang unik, keterangan mengenai bentukan lorong, dll
Selain itu dalam pemetaan, pencatat data juga membuat sketsa lorong dan irisan stasiun yang akan memudahkan pembuatan peta gua.

Cara Kerja

1. Stasiun A biasanya pada mulut atau pintu masuk gua. Di sini berdiri pencatat data yang membawa kompas, clinometer dan catatan lapangan.
2. Leader membawa topofil atau rollmeter (ujung benang atau pita meter dipegang oleh Pencatat data) hingga tempat yang dianggap sebagai stasiun B
3. Pencatat data mencatat hasil pengukuran panjang, azimuth, clino juga mencatat lebar kiri dan kanan lorong pada stasiun A pada lembar catatan lapangan.
4. Pencatat data juga membuat sketsa denah lorong gua antara stasiun A dan stasiun B. Pekerjaan ini dapat dibantu dengan adanya benang atau pita meter yang memanjang antara stasiun A dan stasiun B. Pintu masuk juga dibuat denah dan irisannya.
5. Rekam dan catat juga atau ploting pada sketsa jika dijumpai hal-hal yang istimewa atau khusus, seperti adanya stalagmit yang besar atau adanya aliran air, flowstone, dsb.
6. Selanjutnya pencatat data menuju stasiun B dan surveyor 2 menuju stasiun C dan kembali melakukan pengukuran, pemetaan dan pembuatan sketsa denah.
7. Pada prakteknya dapat dilakukan bergantian
8. Jangan lupa membuat gambar potongan / irisan dari lorong-lorong tertentu atau khusus.

Menyalin data lapangan menjadi sebuah peta gua
Langkah pertama yang harus dilakukan di tahap ini adalah menyalin kembali data
lapangan sesegera mungkin, karena catatan lapangan kita pasti akan kotor, dan kemungkinan tidak jelas terbaca.
Kemudian kita membuat peta gua kasar di kertas milimeter block. Data Azimuth, Kanan, kiri dan jarak akan berguana dalam membuat Penampang atas atau denah, sementara data kemiringan, atas dan bawah akan berguna untuk membuat irisan atau penampang samping.
Setelah itu, kita dapat menyalin draft peta yang telah kita buat ke kertas kalkir, dan kemudian ditambahkan kelengkapan-kelengkapan lainnya.

gambar 16. contoh peta gua
Hambatan
Berbeda dengan pembuatan / survey pemetaan yang biasanya dilakukan di tempat terbuka, maka pemetaan gua sepenuhnya dilakukan di dalam gua, jauh di bawah muka bumi. Kondisi gua yang pastinya gelap total, hanya ada penerangan lampu karbit yang terbatas cahayanya, belum lagi lantai gua yang penuh lumpur, ruangan yang sempit, dan waktu yang terbatas dimana kita tidak dianjurkan lupa waktu di dalam gua. Tetapi itu semua bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan pemetaan gua, lebih-lebih bagi mereka yang mengaku sebagai ‘caver’. Yang ingin digarisbawahi di sini adalah bahwa apapun kondisinya seorang caver wajib membuat peta gua di dalam eksplorasinya, khususnya gua-gua yang belum dipetakan.

7. Peralatan
Peralatan itu dapat dibagi menjadi dua katagori :
A. Perlengkapan pribadi :
•Lampu, syaratnya harus bisa ditempelkan pada helm
•Helm, diusahakan yang tidak mudah pecah. Jika ternyata pecah tidak akan melukai kepala •Coverall (Werkpak), dengan warna yang menyolok
•Sarung tangan, sebaiknya dari kulit yang lemas atau karet
•Sepatu, usahakan yang tinggi sehingga dapat melindungi dari gigitan binatang berbisa atau terkilirnya pergelangan kaki
•Sumber cahaya cadangan, bisa berupa lilin senter korek api
•Peluit, sebagai alat komunikasi darurat. Perlengkapan tersebut hanya dapat dipergunakan untuk gua Horisontal (datar), atau gua yang agak rumit hingga memerlukan keterampilan untuk mendaki dan menuruni secara bebas tanpa peralatan (Free Climbing). Perlengkapan pribadi ini harus diperluas apabila hendak melakukan penelusuran dalam jangka waktu yang lama, banyak terdapat air dan banyak memiliki lorong.
•Tempat air minum, dibutuhkan bila penelusuran lebih dari 3 jam, dapat pula untuk mengisi tabung karbit
•Makanan, harap dibawa jika menelusuri gua lebih dari 6 jam
•Pakaian, yang kering luar dan dalam
•Pelampung, untuk berenang
•Masker hidung, ini terutama digunakan untuk gua yang banyak Guano-nya (penyebab sakit paru-paru)
•Alat tulis kedap air, untuk penelusuran yang rumit dan jauh sebagai catatan perjalanan dan untuk keperluan pemetaan
•Peralatan pemetaan, klinometer, rollmeter, kompas prisma, altimeter, barometer, thermometer dan tripod
•Alat penunjuk jalan, alat ini bisa berupa bendera, benang dll. dipergunakan untuk gua yang banyak lorongnya
•Jam tangan kedap air, penunjuk waktu yang akurat sangat penting dalam penelusuran.
•Alat fotografi, untuk keperluan dokumentasi diperlukan kamera SLR, lampu kilat minimum 2 unit, aneka lensa filter, lensa zoom, shutter release, tripod dan bila ada kamera tahan air. Untuk melakukan eksplorasi gua vertikal atau sumuran, tentunya peralatan tersebut diatas tidak memadai. Untuk keperluan tersebut dikenal suatu cara yang disebut SRT (Single Rope Technique) atau teknik menaiki dan menuruni tali tunggal, maka kita arus melengkapi dengan alat lainnya yaitu :
•Sit Harnes (dada), tali pengaman dada
•Harnes duduk, tali pengaman/tambatan pinggang
•Buntut sapi (Cow's Tails) atau tali pengaman darurat
•Maillon Rapide (Delta), penyambung harnes dan tempat mengait alat
•Croll (Chest Jammer) alat menaiki tali
•Hand Jammer, alat menaiki tali
•Decender, alat untuk menuruni tali
•Tali prusik, 2 pasang
•Webbing, tali pita.

B. Perlengkapan kolektif :
Peralatan ini sangat dibutuhkan untuk kegiatan bersama (beregu) dan harus ada seseorang yang bertanggung jawab pada peralatan tersebut. Pemeliharaan barang kolektif ini sebaiknya dilakukan bersama dan dapat juga ditugaskan kepada satu orang. Sebaiknya yang memelihara alat tersebut diserahkan pada orang yang mengerti pada peralatan tersebut, jangan diberikan pada pemula karena sensitifnya peralatan. Namun adakalanya kecenderungan dalam suatu organisasi untuk melimpahkan tanggung jawab tersebut pada pemula, dalam hal ini sangatlah tidak tepat.

•Tali, dalam hal ini mutlah diperlukan dalam kegiatan penelusuran gua vertikal. Alat ini sangat sensitif dan nyawa penelusur bergantung pada kualitas dan cara pemeliharaannya. Untuk penelusuran dipergunakan tali statik atau tali Speleo dan diperlukan yang berdiameter 9 - 11 mili. Untuk panjang tali disesuaikan dengan kebutuhan
•Tangga kawat baja, sangat fleksibel dalam penggunaannya dan mudah dibawa. Sangat aman untuk melintasi air terjun terurtama jika rombongan sebagian besar kurang mampu menggunakan peralatan SRT. Tiap penggunaan tangga baja ini harus menggunakan pengaman (Safty line) tali dinamis
•Tas besar (speleo bag), untuk tempat tali atau peralatan yang lainnya
•Perahu karet, untuk mengarungi sungai atau danau
•Pulley, sering disebut dengan katrol dan bermanfaat untuk Rescue

8. Bahaya-bahaya
Survival dalam caving tidaklah dimungkinkan, oleh karena itu kecelakaan di dalam gua selalu berakibat fatal. Karena dilakukan dalam keadaan gelap total maka tingkat kesulitan dan resiko setiap aktifitas adalah 2 kali lipat daripada di luar gua. Apalagi di Indonesia belum ada (belum mampu) membentuk suatu tim rescue (SAR) gua baik secara lokal maupun nasional walaupun telah banyak gua dibuka sebagai obyek wisata. Di luar negeri fasilitas SAR adalah sarana mutlak bagi penyelenggaraan suatu obyek wisata gua.NSS USA menyebutkan usia minimum penelusur gua (profesional dan amatir) adalah 20 tahun sebagai batas psikologis (kecuali beberapa gua wisata khusus mengijinkan siswa SD masuk). Alasan utamanya karena 90% kejadian kecelakaan menimpa mereka dengan klasifikasi "Young (Teenager) Male Unafiliated Novice" (Remaja/anak laki-laki belasan tahun yang tidak terlatih dan tidak terdaftar pada kelompok speleologi resmi). Namun di Indonesia tidak ada ketentuan batasan umur, bahkan di daerah tertentu seperti di Karang Bolong Jawa Barat remaja belasan tahun telah memasuki gua untuk menambang kapur atau sarang burung walet dengan peralatan tradisional. Maka jelas sekali bahwa kestabilan emosional dan keterlatihan/keterampilan yang memadai adalah syarat utama keselamatan penelusuran. Bahkan secara internasional syarat keterampilan ini seharusnya dinyatakan dalam bentuk sertifikasi yang dikeluarkan melalui kursus / pelatihan resmi oleh Federasi Speleologi setempat (di Indonesia adalah HIKESPI).Oleh karena itu tidaklah berlebihan apabila kalangan penelusuran gua memiliki motto keselamatan "SEDIA PAYUNG SEBELUM MENDUNG" sehingga tidak cukup bersiaga dikala ada gejala bahaya namun justru jauh sebelum itu. Maka estimasi perubahan situasi harus senantiasa diperhatikan. Tingginya jam terbang, pengetahuan, keterampilan dan senioritas tidak cukup dijadikan patokan keamanan karena apa yang bakal dihadapi di dalam gua tidak seorangpun dapat memastikan. Etika pencegahan kecelakaan adalah :
•Tidak memaksakan menelusuri gua bila badan kurang sehat
•Keterampilan kurang terutama pada gua vertikal
•Peralatan tidak lengkap, kurang terawat dan sudah uzur
•Kesiapan mental kurang (sedang patah hati atau stress)
•Anggota terlemah adalah patokan standar penelusuran, apabila anggota terlemah mengalami gangguan maka saat itu juga penelusuran harus dihentikan tanpa dapat ditawar lagi
•Jumlah anggota kelompok tidak kurang dari 4 orang
•Jangan masuk gua di musim hujan, seorang penelusur gua pada masa ini biasanya cuti kegiatan dan hanya diisi dengan latihan ringan atau memperdalam pengetahuan
•Mintalah ijin kepada orang tua dan aparat daerah setempat dan instansi terkait sekaligus berpamitan dengan sejujurnya tentang tujuan dan lokasi kegiatan, perhatikan dengan cermat serta patuhi segala wejangan atau nasihat mereka
•Tinggalkanlah pesan sebagai berikut :
oHari, tanggal
oNama pemimpin kelompok, alamat, no. telepon
oNama, alamat, telepon anggota lain
oTujuan memasuki gua : ILMIAH/OLAH RAGA/WISATA
oNama gua, lokasi : (dukuh, desa, kecamatan, kabupaten) - Mulai masuk gua pukul, rencana keluar pukul APABILA SAMPAI PUKUL ..... BELUM KELUAR GUA MAKA MUNGKIN TELAH TERJADI KECELAKAAN MAKA HARAP SEGERA MELAPOR KEPA- DA LURAH, POLISI DAN MEMINTA BANTUAN DENGAN MENGHUBUNGI: - NAMA, ALAMAT, NOMER TELEPON - NAMA, ALAMAT, NOMER TELEPON SEGALA PERONGKOSAN/UANG YANG DIPERLUKAN UNTUK MENERUSKAN BERITA INI AKAN DIGANTI DUA KALI LIPAT. TERIMA KASIH. Formulir ini diberikan kepada pejabat dan instansi berwenang setempat dan ditempel di kaca mobil.

Macam-macam bahaya :
•Terjatuh, seringkali akibat kesalahan estimasi terhadap jarak (distorsi) karena gelap. Melompat adalah hal yang haram dalam kegiatan penelusuran gua
•Kekurangan oksigen dan gas beracun, lorong penuh kelelawar atau tumpukan guano, banyak terdapat akar pohon menjulur, tidak berair, berbau belerang dan pengap harus dihindari karena penuh dengan kandungan gas beracun seperti CO dan HS. Tanda-tanda umum kurangnya oksigen atau serangan gas racun biasanya terjadi pening dan halusinasi •Keruntuhan atap dan meledak, adalah kejadian tak terduga yang tidak dapat dihindari bisa diakibatkan gempa bumi atau ledakan dalam gua (jangan membuang sisa karbit dalam gua atau masuk ke lorong penuh guano dengan lampu karbit). Untuk menghindarinya perhatikan apakah lokasi tersebut merupakan bekas penambangan kapur atau dekat dengan lokasi peledakan dinamit sebuah proyek
•Banjir, bisa dideteksi bila terdengar suara gemuruh dalam lorong, air sungai yang terasa hangat dan terlihat sampah hanyut dalam aliran air. Perhatikan batas air di dinding sehingga dapat diperkirakan ketinggian air saat banjir, tentukan juga sebuah lokasi atau cekungan di atas batas banjir sebagai tempat berlindung darurat bila terjebak banjir
•Hewan berbisa, walaupun menurut pakar biospeleologi mereka ini hidup di daerah mulut gua sampai 100 m. ke dalam namun bisa saja hewan seperti ular ditemui jauh di dalam gua karena terhanyut aliran air atau terperosok ke dalam dari atap atau ventilasi gua. Hindarilah cekungan dan lobang di sekitar mulut gua karena di tempat itu mereka bersarang. Bahaya lain adalah gigitan atau kelelawar dapat mengakibatkan rabies, kotorannya (guano) menyebabkan histoplasmosis (penyakit jalan pernafasan seperti TBC). namun umumnya hewan gua tidak mengganggu
•Eksposure, hipotermia dan dehidrasi sangat mungkin terjadi akibat terpaan angin kencang dari aven (ventilasi gua atau jendela karst), baju yang basah karena berendam terlalu lama dalam air gua. Dehidrasi dapat dihindari dengan jalan minum sebelum haus (ingat sedia payung sebelum mendung) karena minum di saat haus datang berarti sudah sangat terlambat karena lebih dari 25% cairan tubuh telah lenyap, ingat penguapan cairan dan panas tubuh dalam gua terjadi sangat cepat tanpa terasa (bahkan dapat dilihat dengan jelas uap air yang keluar dari tubuh bila dilihat dengan sorot lampu)
•Kegagalan peralatan, kelengkapan dan kecanggihan peralatan bukan jaminan apabila tidak diikuti dengan perawatan dan pengetesan rutin
•Bahaya terbesar bagi penelusur gua 99% justru adalah di jalan raya, kelelahan akibat padatnya jadwal penelusuran mengurangi konsentrasi pada saat mengemudi. Jalan terbaik sewalah pengemudi profesional yang tidak terlibat dalam tim sebagai tenaga penunjang mobilitas.
Read More