rangkuman Sejarah Nabi Muhammad Periode Madinah

5:28 PM |

Sejarah Nabi Muhammad Periode Madinah
Hijrah Nabi Ke Madinah
  1. Rencana-rencana jahat kafir Quraisy terhadap diri Nabi Muhammad dan kaum Muslimin diantaranya,
  2. Fitnah tentang Nabi Muhammad dituduh juru penerang yang memecah belah masyarakat
  3. Abu Jahal sangat memusuhi Nabi Muhammad sehingga dia ingin membunuhnya
  4. Kaum Muslimin yang di Makkah dikucilkan oleh masyarakat Makkah selama tiga tahun.
Melihat kenyataan seperti itu akhirnya nabi memandang bahwa kota Makkah tidak dapat dijadikan lagi pusat dakwah. Karena itu, Nabi pernah mengunjungi beberapa negeri seperti Thaif, untuk dijadikan sebagai tempat pusat dakwah, namun ternyata tidak bisa, karena penduduk Thaif juga memusuhi Nabi. Oleh karena itu, Nabi memilih kota Madinah ( Yastrib ) sebagai tempat hijrah kaum Muslimin, dikarenakan beberapa faktor antara lain :
  1. Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah
  2. Sebelum jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik dengan penduduk madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai istri orang Madinah
  3. Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang lemah lembut
  4. Nabi Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar
  5. Bagi diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT.
Pada tahun ke-13 sesudah Nabi Muhammad diutus, 73 orang penduduk Madinah berkunjung ke Makkah untuk mengunjungi Nabi dan meminta beliau agar pindah ke Madinah. Dikarenakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan penduduk Madinah mudah menerima ajaran Islam yaitu :
  1. Bangsa arab Yastrtib lebih memahami agama-agama ketuhanan Karena mereka sering mendengar tentang Allah, wahyu, kubur, hisab, berbangkit, surga dan neraka.
  2. Penduduk Yastrib memerlukan seorang pemimpin yang mampu mempersatukan suku-suku yang saling bermusuhan.
Selama dalam perjalanan ke Madinah beliau mengalami banyak gangguan selain diganggu oleh Suraqah yang mengejar beliau sekaligus pembunuh bayaran, beliaupun sempat singgah ke Kubah dan mendirikan masjid yang dikenal dengan Masjid Kuba, dalam Al-Qur'an disebut dengan Masjid Taqwa . Masjid inilah yang pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad SAW.
Setelah ada berita bahwa Nabi Muhammad dalam perjalanan menuju kota Madinah maka kaum Muslimin Madinah sudah nenunggu kedatangan beliau dengan penuh kerinduan dan penghormatan. Pada hari Jum'at tahun pertama hijriah bertepatan dengan tanggal 2 Juli 622M, Nabi beserta rombongan Muhajirin lainnya disambut meriah oleh penduduk Madinah sambil melagukan sebuah syair yang terkenal. Pada hari jum'at itu pula Nabi untuk pertama kali mengadakan Shalat Jum'at bersama kaum Muhajirin dan Anshor.
Setelah Nabi menetap di Madinah, barulah Nabi mulai mengatur semua untuk kebaikan dan kepentingan penduduk Madinah serta kepentingan umat Islam. Peristiwa hijrah nabi ke Madinah akhirnya dijadikan sebagai awal perhitungan tahun hijriah.
5. Pembentukan komunitas madinah dan Negara madinah
Setalah tiba dan diterima penduduk Yastrib ( Madinah ), Nabi resmi menjadi pemimpin penduduk kota itu. Babak baru dalam sejarah Islam pun dimulai. Berbeda dengan periode Mekkah, periode Madinah, Islam, merupakan kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai kepala Negara. Dengan kata lain, dalam diri Nabi terkumpul dua kekuasaan, kekuasaan spiritual dan duniawi. Kedudukannya sebagai Rasul secara otomatis merupakan sebagai Kepala Negara. Dalam rangka memperkokoh masyarakat dan Negara baru itu, nabi segera meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat. Dasar pertama , pembangunan Masjid, selain untuk tempat shalat, juga sebagai sarana penting untuk mempersatukan kaum Muslimin dan mempertalikan jiwa mereka. Masjid pada masa Nabi juga berfungsi sebagai pussat pemerintahan. Dasar kedua ,Ukhuwah Islamiah , persaudaraan sesama musllim. Nabi mempersaudarakan golongan Muhajirin dengan Anshor. Ini berarti menciptakan suatu bentuk persaudaraan yang baru yaitu persaudaraan berdasarkan agama, menggantikan persaudaraan beersasarjan darah. Dasar ketiga , hubungan persahabatan sengan pihak-pihak lain yang tidak beragama islam.
Meskipun penduduk Madinah terdiri dari Islam, Yahudi, dan Musyrikin. Rasulullah menetapkan keamanan Negeri Madinah adalah tanggung jawab semua golongan. Bila ada musuh dari luar maka secara gotong-royong mengusirnya. Konsep tanggung jawab ini menjadikan Negeri Madinah adalah tempat tinggal yang aman bagi umat Islam, dan golongan lain. Secara garis besar Negeri Madinah yang ditetapkan Rasulullah yaitu :
  1. Setiap golongan, kaum atau suku bertanggung jawab bagi harta rampasan atau uang tebusan bagi masing-masing anggotanya.
  2. Penduduk Madinah diharapkan kompak dalam menghadapi tindak kriminal, sekalipun untuk keluarga terdekatnya yang merugikan anggota masyarakat lain
  3. Orang Yahudi dari berbagai kelompok harus menjaga agamanya sendiri dan mereka dengan kaum muslimin harus saling membantu.
Hijrahnya Rasulullah SAW memberikan hikmah yang besar terhadap perkembangan Dakwah Islamiah diantaranya :
  1. Kemenangan dakwah Rasulullah dan kaum Muslimin terhadap kaum Quraisy
  2. Terbentuknya agama Islam yang beribukota di Madinah dengan nabi Muhammad SAW sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahannya
  3. Tersebarnya agama Islam kepelosok penjuru dunia
6. Piagam Madinah
Isi Piagam Madinah antara lain :
  1. Kelompok masing-masing berhak menghukum orang yang membuat kerusakan dan memberikan keamanan bagi orang yang patuh
  2. Kebebasan beragama terjamin untuk semua kelompok
  3. Menjadi suatu kewajiban bagu penduduk madinah muslim dan yahudi untuk salaing membantu dan menolong
  4. Saling mengadakan kerja sama dengan mempertahankan Negeri Madinah dari segala serangan
  5. Rasulullah menjadi pemimpin tertinggi di negeri Madinah, segala perkara dan perselisihan besar diserahkan kepada beliau untuk memutuskannya.
sumber : http://hanyelzahra.blogspot.com/2010/06/sejarah-nabi-muhammad-periode-madinah.html

0 comments:

Post a Comment